KAIRO, KOMPAS.TV - Sebuah tanker bermuatan minyak mentah berbendera Panama berasal dari Rusia yang menuju India diserang oleh sebuah rudal di Laut Merah dari arah Yaman, demikian diumumkan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Jumat (16/2/2024).
Rudal yang diluncurkan dari Yaman mengenai M/T Pollux di sisi pelabuhannya, menurut informasi dari Departemen Luar Negeri yang dilaporkan oleh Arab News, Sabtu (17/2/2024).
Sebelumnya hari Jumat, (16/2/2024), lembaga United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO) dan perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan sebuah tanker berbendera Panama dilaporkan telah diserang 133 km di barat laut pelabuhan Mokha, di lepas pantai Yaman.
"Kapal tersebut dilaporkan mengalami kerusakan ringan. Awak kapal dilaporkan aman dan tidak terluka," ujar Ambrey.
"Ini adalah contoh lain dari serangan terhadap pengiriman internasional, yang terus berlanjut setelah berbagai pernyataan bersama dan internasional yang mendesak Houthi untuk menghentikannya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
M/T Pollux berangkat dari Novorossiysk Rusia, pada 24 Januari dan dijadwalkan untuk bongkar muat di Paradip, India, pada 28 Februari, menurut data LSEG.
Baca Juga: Serangan Houthi Terhadap Suplai Energi Eropa Bikin Ketar-Ketir Barat, Ini Bencana yang Mengintai
Indian Oil Company memiliki kilang minyak dengan kapasitas 300.000 barel per hari (bpd) di Paradip, di negara bagian Odisha bagian timur.
Kapal ini dimiliki oleh Oceanfront Maritime Co. SA dan dikelola oleh Sea Trade Marine SA, menurut data LSEG. Perwakilan dari perusahaan-perusahaan tersebut tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar.
Kapal lain yang berjarak tiga mil laut ke timur laut dari M/T Pollux terlihat mengubah arah ke pelabuhan, menjauh dari tanker, kata Ambrey.
Houthi Yaman yang didukung Iran menyatakan mereka akan terus melancarkan serangan terhadap pengiriman di Laut Merah sebagai solidaritas dengan Palestina, selama Israel terus melakukan "kejahatan" terhadap mereka.
"Operasi kami memiliki dampak besar terhadap musuh yang merupakan kesuksesan besar dan kemenangan nyata," kata pemimpin Houthi, Abdulmalik Al-Houthi, dalam pidato televisi pada Kamis.
Serangan terhadap kapal-kapal telah mengganggu perdagangan global, menimbulkan ketakutan akan inflasi, dan memperdalam kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat meluas.
Sumber : Arab News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.