JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI) mengutuk serangan besar-besaran Israel ke Rafah, selatan Jalur Gaza. Jakarta menyebut serangan ini adalah bagian dari skenario besar merampas masa depan kemerdekaan Palestina.
"Indonesia mengutuk keras serangan udara ke penampungan warga Gaza di Rafah, yang telah memakan korban jiwa, dan rencana serangan daratnya," demikian pernyataan Kemlu RI melalui akun media sosial X, Selasa (13/2/2024).
"Serangan tersebut diyakini merupakan bagian dari skenario besar Israel untuk memaksa bangsa Palestina keluar dari tanah mereka dan sekaligus menghilangkan masa depan kemerdekaan Palestina."
Baca Juga: Mesir Tegaskan Tetap Setia pada Perjanjian Damai dengan Israel meski Rafah Diserang Habis
Pasukan Israel diketahui meluncurkan serangan intensif ke Rafah, wilayah Palestina yang berbatasan dengan Mesir, dan membunuh lebih dari 100 orang sejak Senin (12/2) lalu.
Rafah merupakan titik paling selatan dari Jalur Gaza, tempat banyak penduduk mengungsi karena serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Israel nekat menggempur Rafah kendati berbagai peringatan dari komunitas internasional.
Kemlu RI pun mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengintervensi serangan Israel. Republik Indonesia menegaskan bahwa hukum humaniter internasional harus ditegakkan.
"Indonesia sekali lagi mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak menghentikan serangan Israel tersebut. Hukum Humaniter Internasional harus ditegakkan," demikian pernyataan Kemlu RI.
Seperti diberitakan Kompas.tv sebelumnya, sejak 7 Oktober 2023 lalu, serangan Israel ke Gaza telah membunuh lebih dari 28.340 orang, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak. Korban jiwa kemungkinan terus bertambah seiring masih berlangsungnya serangan Israel ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Menteri Israel Itamar Ben Gvir Serukan Tentara Zionis Tembaki Wanita dan Anak-anak Palestina di Gaza
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.