ISTANBUL, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut serangan Israel ke Jalur Gaza sama kejamnya dengan apa yang dilakukan Nazi Jerman pada Perang Dunia II.
Hal tersebut disampaikan Erdogan di hadapan peserta forum pemuda Organisasi Kerjasama Islam di Istanbul, Jumat (9/2/2024).
Erdogan mengatakan bahwa pasukan Israel telah membunuh rakyat Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, serta menyiksa ribuan lainnya.
"Gempuran Israel tanpa henti atas masyarakat sipil juga menyebabkan lebih dari 67 ribu rakyat Palestina mengalami luka-luka," kata dia dikutip dari TASS-OANA.
"Tempat-tempat ibadah, sekolah, rumah sakit, dan seluruh infrastruktur sipil dihancurkan oleh serangan Israel yang serupa dengan kekejaman Nazi," ucap Erdogan.
Dalam kesempatan tersebut, Erdogan juga mengatakan bahwa Turki bersama negara-negara muslim lainnya akan terus berjuang bersama Palestina.
Ia menegaskan, dunia harus mengetahui atas kejahatan terhadap kemanusiaan serta pelanggaran aturan perang yang dilakukan Israel.
Baca Juga: Sniper Israel Bunuh 21 Warga Sipil Palestina yang Coba Berlindung di RS Nasser di Gaza
"Kami terus berupaya melalui jalur diplomasi untuk memastikan negara-negara Islam bertindak serentak terhadap penindasan Israel di Jalur Gaza," lanjutnya.
"Kami akan melanjutkan perjuangan hingga negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan utuh sesuai perbatasan 1967 dengan ibu kota di Yerusalem Timur terwujud," tegas Erdogan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengkritik keheningan komunitas internasional terhadap pembantaian rakyat Palestina di Gaza. Fidan menyebutnya sebagai tanda keruntuhan hukum internasional. Dia juga menyerukan untuk memperkuat tekanan diplomatik terhadap Israel.
Fidan menekankan bahwa konflik di Jalur Gaza bukanlah masalah lokal semata, karena dapat memiliki dampak global jika pertempuran terus berlanjut dan solusi dua negara antara Israel dan Palestina tidak tercapai.
Israel terus melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza, di mana setidaknya 27.947 warga Palestina tewas yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta 67.459 luka-luka.
Israel telah menyerbu Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 laku, yang menurut Tel Aviv telah menewaskan hampir 1.200 orang.
Serangan Israel tersebut menyebabkan 85% dari populasi Gaza mengungsi secara internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang akut, sementara 60% dari infrastruktur enklaf tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.
Baca Juga: Senat AS Kembali Setujui Anggaran 95,3 Miliar Dolar untuk Bantu Israel, Ukraina dan Kontra China
Sumber : TASS-OANA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.