TEL AVIV, KOMPAS.TV - Menteri Israel mencemooh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menurutnya memberikan batasan dalam menghadapi Hamas.
Cemooh tersebut dikeluarkan oleh menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir.
Ben-Gvir yang merupakan Menteri Keamanan Nasional Israel bahkan menyebut jika Donald Trump yang menjadi Presiden AS akan lebih mudah untuk memerangi Hamas.
Baca Juga: NATO Bantah Ancaman Rusia Akan Menyerang, Sebut Pertahanan Aliansi Barat Makin Kuat
Pada Minggu (4/2/2024), Ben-Gvir menganggap Biden telah merintangi upaya perang Israel.
Pemerintah Biden sebenarnya memberikan dukungan ke Israel bahkan mempercepat pengiriman senjata ke negara Zionis tersebut.
Ia juga membentengi Israel dari seruan internasional untu gencatan senjata sejak serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Namun, Biden terus menyerukan kepada Israel untuk mengambil langkah menghindari menyakiti warga sipil dan mengizinkan lebih banya bantuan masuk ke Gaza.
“Dibandingkan mendukung penuh kami, Biden sibuk memberikan bantuan kemanusiaan dan bahan bakar (ke Gaza), yang pergi ke Hamas,” kata Ben Gvir dikutip dari Associated Press.
“Jika Trump yang berkuasa, AS akan melakukan hal yang sama sekali berbeda,” ujarnya.
Namun, pernyataan Ben-Gvir membuat berang Benny Gantz, salah satu menteri di Kabinet Perang Israel.
Gantz menegaskan pernyataan Ben-Gvir akan menyebabkan kerusakan yang besar dalam hubungan AS-Israel.
Baca Juga: Hamas Tuntut Israel Bebaskan Nelson Mandela-nya Palestina, Marwan Barghouti, Sepenting Apa Sosoknya?
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid pun menegasan ucapan Ben-Gvir membuktikan bahwa ia tak mengerti mengenai hubungan luar negeri.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga bereaksi, meski tanpa menyebut nama Ben-Gvir.
“Saya tak perlu bantuan dalam menavigasi hubungan kami dengan AS dan komunitas internasional,” katanya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.