GAZA, KOMPAS.TV - Pasukan Israel dilaporkan menembaki warga Palestina yang mengantre untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan di Kota Gaza, Jalur Gaza, Kamis (25/1/2024). Aksi penembakan itu membunuh 20 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya.
Jumlah korban serangan Israel itu dapat bertambah karena puluhan orang dilaporkan mengalami luka berat.
Para korban luka dibawa ke Rumah Sakit Al-Syifa yang sudah kehabisan obat-obatan dan tinggal memiliki beberapa dokter aktif.
"Penjajah Israel melakukan pembantaian lagi terhadap ribuan mulut lapar yang menunggu bantuan," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Asraf Al-Qudra, dikutip Al Jazeera.
Baca Juga: Terekam oleh TV Inggris, Pria Palestina Ditembak Mati Tentara Israel Saat Mengibarkan Bendera Putih
Menurut laporan jurnalis Al Jazeera di Kota Gaza, pasukan Israel menembaki warga Palestina di area tersebut dengan tank dan senapan.
Insiden penyerangan terhadap antrean bantuan kemanusiaan ini terjadi di sebuah perempatan dekat perkampungan Zaytun.
Sementara petugas keamanan lingkungan Palestina, Mahmud Basal, menyebut petugas tanggap bencana berupaya mencapai lokasi kejadian. Namun, petugas dihalangi oleh pasukan Israel.
Di tempat terpisah, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan, Israel terus menyerang markas organsiasi medis tersebut di Rumah Sakit Al-Amal Hospital di Khan Yunis, selatan Gaza. Serangan ini telah berlangsung selama empat hari beruntun.
"Pasukan penjajah memberlakukan karantina total di sekitar rumah sakit sejak kemarin siang, menghalangi pergerakan kru ambulans dari dan ke rumah sakit," kata PRCS dalam sebuah pernyataan.
Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu telah membunuh 25.700 orang, lebih dari setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Lebih dari 63.740 orang juga terluka akibat serangan Israel ketika rumah sakit-rumah sakit di Gaza kehabisan pasokan karena blokade total.
Baca Juga: Menlu Retno: DK PBB Punya Mandat Pelihara Perdamaian Internasional, Bukan untuk Toleransi Genosida
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.