YERUSALEM, KOMPAS.TV - Qatar, salah satu pengekspor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) terbesar di dunia, Rabu (24/1/2024), mengatakan pengiriman barangnya terpengaruh situasi di Laut Merah yang memanas.
Pernyataan QatarEnergy itu muncul setelah sebuah ledakan terjadi di dekat sebuah kapal berbendera Amerika Serikat (AS) yang sedang berlayar di selat yang penting di dekat Yaman pada Rabu, meskipun tidak ada kerusakan atau luka yang dilaporkan, seperti dilaporkan militer Inggris.
Tidak ada kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi kecurigaan segera tertuju kepada Houthi.
Kapal-kapal yang membawa gas alam cair dari Qatar sebelumnya telah mengalami penundaan sebelum melintasi Teluk Aden dan Laut Merah.
Inilah tempat di mana serangan-serangan yang dilancarkan Houthi menyebabkan gangguan di jalur pelayaran kunci bagi Asia dan Timur Tengah untuk mengirimkan kargo dan energi ke Eropa.
Houthi yang melancarkan serangan terhadap kapal-kapal sejak November sebagai respons atas serangan Israel ke Jalur Gaza, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, belum menyatakan bertanggung jawab atas insiden pada Rabu tersebut.
Houthi sebelumnya mengancam akan terus melakukan serangan terhadap kapal-kapal yang dinilai berkaitan dengan Israel, hingga serangan Israel ke Gaza dihentikan dan bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke wilayah Palestina tersebut.
Baca Juga: AS dan Inggris Bombardir Sejumlah Lokasi Houthi di Yaman, Klaim demi Lindungi Kepentingan Ekonomi
Qatar yang berperan sebagai mediator kunci antara Hamas dan Israel, belum melihat kapal-kapalnya diserang.
Perusahaan milik pemerintah Qatar, QatarEnergy, mengatakan "produksi kami terus berlanjut tanpa hambatan, dan komitmen kami untuk menjamin pasokan LNG yang handal kepada pelanggan kami tetap teguh."
"Walaupun perkembangan yang terus berlangsung di Laut Merah bisa mempengaruhi jadwal sebagian pengiriman karena mereka mengambil rute yang berbeda, kami bekerja sama dengan pembeli kami untuk mengelola pengiriman gas alam cair dari Qatar."
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa muatan QatarEnergy saat ini diduga mengambil rute yang melalui Tanjung Harapan di Benua Afrika, yang kemungkinan akan menambah waktu perjalanan mereka.
Sementara United Kingdom Maritime Trade Operations, organisasi yang memantau jalur laut Timur Tengah di bawah pengawasan militer Inggris, melaporkan adanya ledakan pada Rabu di dekat Selat Bab el-Mandeb di lepas pantai Yaman.
Ledakan itu terjadi sekitar 100 meter dari sebuah kapal berbendera AS. Tetapi tidak menyebabkan kerusakan, dan awak kapalnya aman, demikian diumumkan oleh pihak Inggris.
AS dan Inggris telah meluncurkan serangkaian serangan udara yang menargetkan apa yang mereka sebut sebagai tempat penyimpanan dan peluncuran peluru kendali yang diduga digunakan Houthi.
Serangan-serangan tersebut sebagai tanggapan atas serangan-serangan yang dilakukan Houthi terhadap kapal-kapal yang diduga terkait dengan Israel.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.