WASHINGTON, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres hari Kamis, (4/1/2024) dengan senang hati menyambut salah satu pertukaran tawanan terbesar antara Rusia dan Ukraina, demikian disampaikan oleh juru bicara Florencia Soto Nino.
"Dengan gembira, Sekretaris Jenderal menyambut pertukaran 230 tawanan perang Ukraina dan 248 tawanan perang Rusia antara Ukraina dan Federasi Rusia - pertukaran terbesar sejak invasi penuh skala Federasi Rusia ke Ukraina," ungkap Florencia Soto Nino dalam sebuah pernyataan.
Guterres memberikan pujian atas upaya kedua belah pihak dan peran penting yang dimainkan oleh Uni Emirat Arab sebagai pihak ketiga yang ikut memfasilitasi perkembangan positif ini, tambah Nino.
"Sekretaris Jenderal berharap bahwa langkah penting ini akan diikuti oleh pertukaran tawanan perang tambahan dan upaya de-eskalasi lainnya," tambahnya.
Kedua belah pihak secara berkala telah melaksanakan pertukaran tawanan sepanjang konflik yang dimulai pada bulan Februari 2022. Pertukaran terbaru pada minggu ini menandai pertukaran pertama dalam hampir lima bulan.
Rusia dan Ukraina pada hari Rabu melaksanakan pertukaran ratusan tawanan perang, menjadikannya pembebasan tawanan terbesar sejak invasi penuh skala Rusia pada Februari 2022.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Saling Tembak Rudal dan Drone Jarak Jauh, Lalu Klaim Tembak Jatuh Serangan Lawan
Otoritas Ukraina melaporkan 230 tawanan perang Ukraina kembali pulang dalam pertukaran pertama dalam hampir lima bulan.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa 248 anggota dinas militer Rusia dibebaskan berdasarkan kesepakatan yang didukung oleh Uni Emirat Arab, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Kamis, (4/1/2024).
Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab mengaitkan keberhasilan pertukaran ini dengan "hubungan persahabatan yang kuat antara Uni Emirat Arab dan Federasi Rusia serta Republik Ukraina, yang didukung oleh panggilan berkelanjutan di tingkat tertinggi."
Uni Emirat Arab tetap menjalin hubungan ekonomi erat dengan Moskow, meskipun dihadapkan pada sanksi dan tekanan dari Barat setelah invasi Rusia pada tahun 2022.
Ombudsman hak asasi manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, menyatakan bahwa ini adalah pertukaran tawanan yang ke-49 sejak dimulainya perang.
Beberapa warga Ukraina ditahan sejak tahun 2022, termasuk mereka yang terlibat dalam pertempuran bersejarah di Pulau Ular dan kota Mariupol di Ukraina. Pejabat Rusia belum memberikan rincian tambahan mengenai pertukaran ini.
Sumber : Anadolu / Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.