KOTA GAZA, KOMPAS.TV - Setidaknya 22.438 warga Palestina tewas dan 57.614 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza per hari Kamis, (4/1/2024), demikian diumumkan otoritas kesehatan wilayah tersebut pada hari Kamis, (4/1/2024).
"Anak-anak dan perempuan menyumbang 70% dari korban," kata juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf al-Qudra, dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Anadolu, Jumat, (5/1/2024), yang berarti sekitar 15,700 di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Al-Qudra menambahkan 125 orang tewas dan 318 lainnya terluka dalam serangan Israel dalam 24 jam terakhir.
Menurutnya, 326 tenaga medis tewas, 121 ambulans hancur, dan 30 rumah sakit serta 53 pusat perawatan kesehatan dinonaktifkan oleh serangan Israel sejak 7 Oktober.
Al-Qudra mengatakan 99 tenaga medis masih ditahan oleh Israel yang masih melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas tersebut.
Serangan Israel telah membuat Gaza hancur, dengan 60% infrastruktur rata dengan tanah menjadi reruntuhan dan hampir 2 juta penduduk terlantar di tengah kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Baca Juga: Israel Serang Zona Aman di Gaza Selatan, 12 Orang Tewas Mayoritas Anak Kecil
Tentara Israel menyatakan 136 sandera masih berada di Gaza, dengan 3 warga Israel awalnya dilaporkan hilang, namun ternyata mereka termasuk dalam jumlah sandera di Gaza, kata juru bicara tentara.
Dalam konferensi pers, juru bicara tentara Israel, Daniel Hagari, mengatakan, "136 warga Israel masih ditahan di Jalur Gaza, termasuk 3 warga sipil yang awalnya dilaporkan hilang namun kemudian ternyata termasuk dalam jumlah sandera di Gaza."
"Kami terus bekerja dengan segala upaya intelijen dan operasional untuk menciptakan kondisi bagi pembebasan mereka," kata Hagari.
Pernyataan Hagari ini datang setelah statistik terbaru yang diterbitkan oleh pejabat dan media Israel menunjukkan bahwa ada 129 sandera di Jalur Gaza, menunjukkan laporan yang bertentangan tentang jumlah sebenarnya dari sandera tersebut.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.