TOKYO, KOMPAS.TV - Korban jiwa gempa yang melanda pesisir barat Jepang pada Senin (1/1/2024) lalu dilaporkan mencapai 48 orang per Selasa (2/1). Petugas dilaporkan masih berusaha mencari korban selamat di reruntuhan bangunan.
Sebanyak 48 korban jiwa tercatat di Prefektur Ishikawa, daerah paling terdampak yang terletak di dekat episentrum gempa. Sebanyak 16 orang pun mengalami luka berat usai gempa.
Serangkaian gempa kuat yang mengguncang Jepang, salah satunya bermagnitudo 7,6 dilaporkan merusak puluhan ribu rumah dan kendaraan. Gempa juga sempat memicu kebakaran di Wajima, Prefektur Ishikawa.
Baca Juga: Update Gempa M 7,6 di Jepang: Kemenlu RI Sedang Memastikan Kondisi 1.315 WNI di Ishikawa
Hingga berita ini diturunkan, layanan listrik dan jaringan seluler masih terputus di sejumlah daerah. Gempa susulan pun dilaporkan masih terjadi di Ishikawa.
Salah satu warga Ishikawa, Miki Kobayashi menunjukkan rumahnya yang hampir runtuh akibat gempa. Warga setempat mengaku sedih dengan rusaknya permukiman dan masa depan yang tidak jelas.
"Ini bukan hanya kacau. Dindingnya (rumah) sudah runtuh, dan Anda bisa melihat ke ruangan lain. Saya pikir kami tidak bisa tinggal di sini lagi," kata Kobayashi kepada Associated Press, Selasa (2/1).
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida melaporkan bahwa militer telah menerjunkan 1.000 personel untuk operasi penyelamatan di daerah terdampak. Gempa susulan dengan perkiraan magnitudo awal 5,6 mengguncang Ishikawa saat Kishida mengelar konferensi pers.
"Menyelamatkan nyawa adalah prioritas kami dan kami sedang berpacu dengan waktu. Sangat penting bahwa orang-orang yang terjebak di rumahnya segera diselamatkan," kata Kishida.
Di Kota Wajima, gempa sempat memicu kebakaran besar yang membuat langit malam memerah pada Senin (1/1) malam waktu setempat. Petugas dilaporkan telah memadamkan kebakaran tersebut.
Gempa Jepang juga sempat memicu peringatan tsunami besar di Ishikawa dan sekitarnya. Gelombang-gelombang tsunami setinggi sekitar 1 meter melanda pesisir barat Jepang. Peringatan tsunami telah dicabut per Selasa (2/1) pagi waktu setempat.
Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa gempa susulan besar masih berpeluang melanda pesisir barat Pulau Honshu dalam waktu beberapa hari mendatang.
Baca Juga: Cerita WNI saat Gempa M 7,6 Guncang Jepang: Saluran Air di Mal Bocor, Barang Berjatuhan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.