BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China menanggapi insiden smelter meledak di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah, Minggu (24/12/2023) lalu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut.
Enam tenaga kerja asing (TKA) China turut menjadi korban jiwa dalam insiden ledakan smelter di PT ITSS. Total korban jiwa per Selasa (26/12) akibat kejadian tersebut adalah 16 orang.
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Tungku Smelter PT ITSS Morowali Bertambah jadi 16 Orang
"Kementerian Luar Negeri (China) bekerja sama dengan dinas pemerintah lain dan pemerintah daerah terkait di China terkait hal ini. Kami telah menginstruksikan Kedutaan Besar China di Indonesia untuk memverifikasi situasi dan menangani kejadian ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning dalam konferensi pers pada Senin (25/12), dikutip dari Kedutaan Besar China di Indonesia.
"Pihak Kedutaan langsung mengaktfikan mekanisme respons kegawatdaruratan dan menghubungi pihak-pihak terkait untuk menyelamatkan dan merawat korban luka serta menyelidiki penyebab kecelakaan. Kedutaan juga memberi panduan kepada perusahaan terkait," lanjutnya.
Di lain sisi, Mao Ning menyebut pihaknya telah berkomunikasi dengan otoritas Indonesia terkait insiden ledakan smelter tersebut.
"Kami terus berkomunikasi erat dengan Indonesia untuk memastikan segalanya ditangani dengan baik," katanya.
Smelter PT ITSS yang terletak di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) meledak ketika para pekerja tengah melakukan perbaikan tungku.
Mayoritas saham PT ITSS sendiri dimiliki oleh Tsingshan Holding Group Company Ltd. asal China yang berinvestasi di industri nikel Indonesia sejak 2009. PT ITSS memiliki lebih dari 20 smelter pengolahan nikel di Morowali.
Baca Juga: Selidiki Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali, Polisi Bentuk Tim Gabungan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.