DOHA, KOMPAS.TV - Qatar semakin pesimistis terkait gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza.
Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman al-Thani menegaskan bombardir Israel ke Gaza membuat gencatan senjata semakin menipis bika terjadi.
Sheikh Mohammed mengungkapkan hal tersebut saat berbicara di Doha Forum, Minggu (10/12/2023).
Baca Juga: Politikus Israel Ingin Warga Palestina di Gaza Dikubur Hidup-Hidup, Disebutnya Bukan Manusia
Meski begitu, ia menegaskan Qatar akan melanjutkan upaya untuk menekan kedua pihak agar gencatan senjata di Gaza bisa terjadi.
“Upaya kami sebagai Qatar bersama rekan-rekan kami berlanjut. Kami tak akan menyerah,” ujarnya dikutip dari France 24.
Negara jazirah Arab itu memainkan peranan kunci negosiasi yang menghasilkan gencatan senjata selama sepakan pada akhir November.
Hal itu diikuti dengan pertukaran tawanan antara kedua belah pihak, di mana Hamas mengeluarkan sandera Israel, sedangkan Israel melepaskan tahanan perempuan dan anak-anak.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Minggu, perang masih berlangsung.
Ia mengatakan beberapa anggota Hamas telah menyerah, dan mereka menurunkan senjata dan menyerahkan diri mereka.
“Ini adalah akhir dari Hamas,” kata Netanyahu dilansir dari BBC.
Komentar itu muncul saat krisis kemanusiaan di Gaza terus memburuk.
Baca Juga: Militer Yaman Berjanji Hancurkan Kapal Kargo ke Israel di Laut Merah, Bukti Solidaritas ke Gaza
Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu menegaskan korban jiwa warga sipil Palestina di Gaza nyaris 18.000 orang.
Sementara itu, sayap militer Hamas mengatakan gencatan senjata sementara telah membuktikan kredibilitas mereka.
Mereka juga menegaskan tak akan ada sandera lagi yang dibebaskan sampai Israel terlibat dalam perundingan.
Sumber : France 24/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.