BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping menyerukan terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan sah.
Hal tersebut disampaikan Xi dalam pernyataan tertulis kepada PBB untuk memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina, Rabu (29/11/2023).
“Pelajaran pahit dari siklus konflik Palestina-Israel sepenuhnya menunjukkan bahwa hanya dengan menjunjung tinggi konsep keamanan bersama maka keamanan berkelanjutan dapat dicapai," kata Xi dikutip dari Anadolu, Kamis (30/11/2023).
"Permasalahan Palestina adalah inti permasalahan Timur Tengah, dan inti konflik Palestina-Israel terletak pada realisasi hak nasional sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka yang sudah lama tertunda,” papar Xi.
Lebih lanjut, Xi mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera guna mengatasi konflik Palestina-Israel.
Dia juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawabnya dan melakukan segala upaya untuk memfasilitasi gencatan senjata.
Baca Juga: China Mulai Keras di DK PBB, Tuntut Gencatan Senjata Komprehensif dan Berlanjut di Gaza
Selain itu, Dewan Keamanan PBB juga harus menjamin keselamatan warga sipil, dan menghentikan bencana kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza.
Terkait posisi China dalam perundingan damai Israel-Palestina, Xi menekankan pentingnya menghormati hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara.
Dia menyebut kelangsungan hidup serta hak rakyat Palestina untuk kembali ke tanah air mereka harus dipulihkan sesegera mungkin.
“Satu-satunya cara yang layak untuk menyelesaikan masalah Palestina terletak pada pembentukan negara Palestina merdeka yang memiliki kedaulatan penuh berdasarkan perbatasan tahun 1967 dan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ucap Xi.
Konflik Israel-Palestina untuk sementara mereda setelah kedua belah pihak sepakat untuk gencatan senjata dan saling bertukar sandera serta tahanan.
Namun sejak eskalasi memanas pada 7 Oktober lalu, total hampir 15.000 orang tewas dan ribuan lainnya terluka akibat serangan Israel di Gaza yang bertujuan untuk melenyapkan Hamas.
Baca Juga: China: Lonjakan Penyakit Pernapasan karena Flu dan Patogen Lain yang Sudah Dikenal, Bukan Virus Baru
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.