GAZA, KOMPAS.TV - Pemerintah Gaza hari Rabu, (29/11/2023) meminta bantuan internasional untuk mencari 6.500 warganya yang masih hilang, termasuk 4.700 anak-anak dan perempuan yang diperkirakan masih terperangkap di reruntuhan, kemungkinan besar sudah tewas.
Kepala kantor media Gaza Ismail al-Thawabta hari Rabu, (29/11/2023) mendesak dunia untuk membantu upaya mereka menemukan dan menyelamatkan ribuan warga Palestina yang hilang sejak 7 Oktober akibat serangan Israel di Jalur Gaza.
Kepada Anadolu Ismail menyatakan, "Tim pertahanan sipil terus mengeluarkan puluhan jasad korba dari bawah puing-puing, mulai dari selatan hingga utara Jalur Gaza."
"Sebanyak 6.500 individu belum ditemukan, termasuk lebih 4.700 anak-anak dan perempuan, terperangkap di reruntuhan atau nasib mereka belum diketahui," tegas Ismail al-Thawabta.
Untuk mencapai mereka yang terperangkap, Ismail menekankan kebutuhan akan peralatan, mesin, dan bahan bakar.
Dia mengajak komunitas internasional untuk "campur tangan dengan menyediakan peralatan berat dan tim khusus dalam pengangkatan puing" untuk mengevakuasi individu yang hilang atau jenazah mereka dari bawah reruntuhan.
Baca Juga: Hamas-Israel Akhirnya Sepakat Kembali Memperpanjang Gencatan Senjata, Masuki Hari Ketujuh
Sementara itu, militer Israel di bawah pimpinan Herzi Halevi pada 29 November 2023 menyetujui rencana operasional untuk melanjutkan serangan darat di Jalur Gaza.
Pernyataan militer Israel mengonfirmasi, “Herzi Halevi, kepala staf, menggelar rapat hari ini untuk menyetujui rencana untuk tahap-tahap berikutnya dari pertempuran di markas Komando Selatan.”
Halevi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, menyetujui rencana operasional untuk tahap-tahap berikutnya dari manuver darat.
"Kami tahu apa yang harus dilakukan, dan kami siap untuk langkah berikutnya," ungkap Halevi seperti dikutip dalam pernyataan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, seperti dilaporkan oleh surat kabar lokal Yedioth Ahronoth, menyatakan: "Pasukan militer di udara, di darat, dan di laut siap untuk melanjutkan pertempuran segera."
Sumber : Anadolu / Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.