KHARTUM, KOMPAS.TV - Angkatan Bersenjata Sudan meminta pemuda dan warga dengan kondisi bisa bertempur untuk mendaftarkan diri ke markas militer terdekat, Senin (3/7/2023). Militer Sudan meminta warga berpartisipasi menghadapi paramiliter Sudan, Rapid Support Forces (RSF).
"Komandan dari divisi-divisi dan rayon militer telah diinstruksikan untuk menerima dan mempersenjatai pejuang. Dan mereka mesti datang ke komando atau militer unit terdekat," demikian pengumuman Angkatan Bersenjata Sudan dikutip Associated Press.
Konflik Sudan telah menewaskan lebih dari 3.000 orang dan sekitar 2,5 juta orang terusir hingga awal Juli 2023. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan jumlah kematiannya jauh lebih besar.
Baca Juga: Iduladha di Sudan: Tidak Ada Kemeriahan, Hanya Ada Pertempuran dan Ledakan Bom
Pertempuran Sudan pecah sejak 15 April 2023. Militer yang dipimpin Jenderal Abdul Fattah Al-Burhan dan paramiliter RSF yang dipimpin Jenderal Muhammad Hamdan Dagalo bentrok di Khartum.
Bentrokan kedua kubu lalu meluas ke berbagai penjuru Sudan, termasuk Omdurman, kota terbesar kedua di Sudan, serta kawasan Darfur yang telah diterpa konflik bertahun-tahun.
Belum diketahui apakah pengumuman militer pada Senin (3/7) merupakan perintah perekrutan paksa. Pengumuman ini disiarkan seiring unggulnya RSF dalam pertempuran di Khartum.
Sejauh ini, sejumlah pihak telah berupaya memediasi militer Sudan dan RSF, tetapi tak kunjung membuahkan hasil. Sejumlah gencatan senjata yang disepakati pun dilanggar kedua pihak.
Baca Juga: Makin Parah, Pasukan Paramiliter Sudan Bunuh Gubernur Darfur Barat Usai Bantai Warga Kota
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.