MOSKOW, KOMPAS.TV - Jenderal Angkatan Darat Sergey Surovikin yang berjulukan Jenderal Kiamat tidak berada di pusat tahanan pra-persidangan Lefortovo di Moskow maupun fasilitas tahanan sementara lainnya.
"Wakil dari sejumlah media Rusia dan asing telah sering menghubungi saya dalam beberapa hari terakhir. Mereka bertanya: 'Apakah benar bahwa Surovikin berada dalam tahanan pra-persidangan?' Saya menjawab: ia tidak berada di Lefortovo atau pusat tahanan pra-persidangan lainnya," ujar Sekretaris Komite Monitoring Publik Alexey Melnikov, Kamis, (29/6/2023) seperti laporan TASS.
Informasi tentang penangkapan Surovikin muncul di berbagai saluran Telegram pada Rabu (28/6). Mereka mengklaim jenderal tersebut ditahan di pusat tahanan pra-persidangan Lefortovo. Kemudian, Financial Times mengutip sumbernya yang menyatakan Jenderal Surovikin telah ditahan.
Baca Juga: Kanselir Jerman Sebut Pemberontakan di Rusia Akibat Beri Kekuasaan Terlalu Besar ke Wagner: Bahaya!
Surovikin adalah komandan Angkatan Udara Rusia dan Wakil Komandan Grup Gabungan Rusia di Ukraina.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menolak laporan dalam beberapa media yang mengatakan bahwa Wakil Komandan Grup Gabungan Rusia di Ukraina, Sergei Surovikin, dikabarkan mengetahui pemberontakan bersenjata yang akan datang sebelumnya, sebagai spekulasi dan gosip.
"Saya pikir sekarang kan banyak gosip, spekulasi tentang masalah ini [pemberontakan bersenjata], dan sebagainya. Saya pikir ini adalah salah satu contohnya," katanya kepada wartawan ketika diminta untuk mengomentari artikel-artikel tersebut.
Pada malam 23 Juni, beberapa rekaman audio diposting di saluran Telegram pendiri Wagner Private Military Company (PMC), Yevgeny Prigozhin.
Baca Juga: Jenderal Kiamat Rusia Ternyata Diperiksa Terkait Keterlibatannya dalam Pemberontakan Prigozhin
Dalam rekaman tersebut, dia mengklaim bahwa pasukannya telah diserang dan menyalahkan militer Rusia. Layanan Keamanan Federal (FSB) memulai penyelidikan pidana terkait ajakan pemberontakan bersenjata.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengecam klaim bos Wagner tentang serangan terhadap "kamp belakang" PMC sebagai berita palsu.
Pasukan PMC yang mendukung Prigozhin bergerak menuju Rostov-on-Don dan kemudian berbalik arah menuju Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidato televisi kepada bangsa pada hari Sabtu, menyebut tindakan kelompok Wagner sebagai pemberontakan bersenjata dan pengkhianatan, berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap para pemberontak.
Kemudian pada hari Sabtu, Presiden Belarus Alexander Lukashenko, berkoordinasi dengan Putin, mengadakan pembicaraan dengan Prigozhin, yang mengakibatkan PMC tersebut menghentikan aksinya, membalikkan arah pasukannya, dan mundur ke kamp-kamp pangkalan mereka.
Baca Juga: Jenderal Rusia yang Tahu Kudeta Wagner dan Orang Dekat Prigozhin Hilang, Spekulasi Bermunculan
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa kasus pidana terhadap kepala Wagner akan dihentikan, sementara Prigozhin sendiri akan pergi ke Belarus.
Selain itu, pihak berwenang Rusia berjanji untuk tidak mengadili para pejuang PMC Wagner yang terlibat dalam pemberontakan mengingat "prestasi di garis depan" mereka. Pada hari Selasa, kantor pers FSB mengumumkan bahwa kasus pidana tersebut telah dihentikan.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.