OTTAWA, KOMPAS.TV – Tim penyelamat semakin bergegas mencari kapal selam yang hilang dalam penjalanan menuju lokasi reruntuhan Titanic. Pencarian semakin mendesak karena cadangan oksigen yang ada dalam kapal selam diperkirakan semakin berkurang.
“Para kru menjelajahi area seluas dua kali Connecticut di perairan sedalam sekitar empat kilometer,” kata Kapten Jamie Frederick dari Distrik Penjaga Pantai Pertama, seperti dikutip dari Associated Press. Mereka berharap dapat menyelamatkan lima penumpang di atas kapal Titan.
“Ini adalah misi pencarian dan penyelamatan, 100%! Kami akan terus menempatkan setiap aset yang kami miliki dalam upaya untuk menemukan Titan dan anggota krunya," ujar Frederick.
Namun demikian, masih banyak kendala yang dihadapi tim penyelamat, mulai dari menentukan lokasi kapal, mencapai kapal selam dengan peralatan penyelamat, hingga membawanya ke permukaan dengan asumsi masih utuh. Dan semua itu harus dilakukan sebelum persediaan oksigen penumpang habis, yang diperkirakan paling cepat akan terjadi pada Kamis pagi hari ini (22/6/2023).
Baca Juga: Kapal Selam Wisata Titanic Ternyata Dikendalikan Pakai Gamepad, Ini Alasannya
“Lautan Atlantik Utara di mana Kapal Selam Titan hilang pada hari Minggu, rentan terhadap kondisi kabut dan badai. Kondisi ini menjadikannya sangat menantang untuk melakukan misi pencarian dan penyelamatan,” kata Donald Murphy, seorang ahli kelautan yang menjabat sebagai kepala ilmuwan Patroli Es Internasional dari Penjaga Pantai.
Kapal selam diperkirakan hilang di kedalaman sekitar 3.800 meter di bawah permukaan laut, dekat puing-puing kapal Titanic yang tenggelam.
Tim penyelamat menggunalan robot yang dioperasikan dari jarak jauh yang dilengkapi kamera, yang dirancang untuk memindai dasar laut secara real-time pada kedalaman yang tidak dapat dijangkau oleh kapal lain. Dua robot beroperasi di daerah itu pada hari Rabu dan tim penyelamat sedang mendatangkan lebih banyak robot.
Frederick mengatakan hingga saat ini mereka telah mendeteksi suara yang mempu mempersempit area pencarian. Namun lokasi pasti kapal selam belum ditemukan.
"Terus terang, kami belum tahu (lokasi pasti kapal selam)," katanya.
Awak kapal selam sebenarnya telah dilatih untuk membuat benturan dalam keadaan darurat. Hal ini dilakukan agar kapal selam dapat terdeteksi oleh sonar. Namun demikian, sonar dapat mendeteksi suara benturan dari banyak tempat dari dalam laut.
Seorang pejabat Angkatan Laut AS mengatakan selama pengarahan media hari Rabu bahwa sistem penyelamatan angkatan laut khusus yang dapat digunakan untuk menarik Titan ke permukaan telah tiba di St. John's, Kanada, tetapi diperkirakan akan memakan waktu sekitar 24 jam lagi untuk siap digunakan. Angkatan Laut mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa peralatan itu mampu mengangkat "benda-benda bawah laut yang besar dan berat seperti pesawat terbang atau kapal kecil."
Kapal Selam Titan yang hilang memiliki berat 9.071 kilogram. Sedangkan Flyaway Deep Ocean Salvage System Angkatan Laut dirancang untuk mengangkat hingga 27.216 kilogram.
Baca Juga: Segala yang Perlu Diketahui tentang Kapal Selam Titan yang Hilang Saat Meneliti Titanic
Kapal selam itu memiliki tujuh sistem cadangan untuk kembali ke permukaan, termasuk karung pasir dan pipa timah yang lepas dan balon tiup.
Seperti dikutip dari Voice of America, lima penumpang kapal selam yang hilang adalah Stockton Rush, yang merupakan CEO perusahaan OceanGate, pengemudi kapal selam sekaligus pemimpin ekspedisi; Hamish Harding, yang merupakan pengusaha berkebangsaan Inggris; Shahzada Dawood dan anaknya Suleman Dawood yang merupakan ayah dan anak dari keluarga pengusaha; dan Paul-Henry Nargeolet yang merupakan ahli Titanic.
Sumber : Associated Press, VOA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.