MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu memperingatkan bahwa serangan jarak jauh ke Semenanjung Krimea dengan senjata Barat akan dianggap "keterlibatan penuh" Amerika Serikat (AS) dan Inggris Raya. Rusia mengancam aksi balasan jika semenanjung yang dianeksasi pada 2014 itu diserang.
Kata Shoigu, pihaknya akan meluncurkan serangan langsung ke "pusat pembuat kebijakan" di Ukraina jika Krimea diserang dengan senjata Barat.
Baca Juga: Terekam Drone, Rusia Serang Ukraina Pakai Tank Kamikaze Berisi 3,5 Ton TNT, Disebut Tiru Taktik ISIS
Menurut Shoigu, setiap serangan dengan HIMARS atau rudal Storm Shadow dianggap sebagai serangan di luar "zona operasi militer khusus."
"Berdasarkan informasi kami, pemimpin Angkatan Bersenjata Ukraina berencana menyerang teritori Federasi Rusia, termasuk Krimea, dengan rudal Storm Shadow dan HIMARS," kata Shoigu dikutip The Guardian, Selasa (20/6/2023).
"Penggunaan rudal ini di luar zona operasi militer khusus berarti keterlibatan penuh Amerika Serikat dan Inggris Raya dalam konflik dan akan berujung serangan langsung ke pusat-pusat pembuat kebijakan di wilayah Ukraina," lanjutnya.
Lebih lanjut, Shoigu mengeklaim berhasil menghalau lebih dari 200 serangan Ukraina dalam kurun beberapa pekan belakangan.
Di lain sisi, militer Ukraina mengeklaim telah merebut 8 permukiman sejak awal Juni. Ukraina juga mengeklaim sukses maju sejauh beberapa kilometer di front Zaporizhzhia.
Baca Juga: Pengakuan Tentara Ukraina yang Ditahan Rusia, Prajurit Putin Kebiri Tahanan Perang Ukraina
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.