PHNOM PENH, KOMPAS.TV - Indonesia terpilih sebagai salah satu anggota Dewan Eksekutif Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) periode 2023-2027 mewakili kawasan Asia Timur dan Pasifik, seperti pernyataan kementerian luar negeri hari Jumat (16/6/2023).
Berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Jumat, keterpilihan Indonesia itu terjadi di sela-sela sidang ke-55 Komisi UNWTO untuk Asia Timur dan Pasifik CAP di Phnom Penh, Kamboja, Jumat (16/6/2023).
Selain Indonesia, negara Asia lain yang terpilih adalah Jepang, China, dan Korea Selatan. Indonesia memperoleh suara terbanyak, 16 suara dari total 19 negara anggota CAP yang memiliki hak pilih.
Selain itu Indonesia secara resmi menyatakan kepatuhan atas kode internasional untuk perlindungan wisatawan yang disusun oleh UNWTO (United Nations of World Tourism Organization/Organisasi Pariwisata Dunia) sebagai upaya memberikan jaminan keselamatan bagi wisatawan internasional yang ingin bepergian ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Pernyataan ini ditandatangani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri Konferensi UNWTO di Phnom Penh, Kamboja, Kamis (15/6/2023) waktu setempat.
Menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Uno di Phnom Penh mengatakan wisatawan perlu menghargai dan menghormati kearifan lokal untuk mencegah terjadinya pelanggaran adat istiadat maupun norma di kawasan wisata, agar wisatawan dapat berlibur dengan aman dan nyaman sembari sektor pariwisata bisa terus tumbuh.
"Jadi selain mereka mendapatkan perlindungan, mereka juga harus mematuhi kesepakatan untuk menghargai adat istiadat budaya dan kearifan lokal," ungkap Sandiaga Uno.
"Oleh karena itu, Indonesia mendorong agar dalam konsep CBT (Community Based Tourism) di mana sudah dihadirkan di Indonesia melalui CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability)," jelasnya.
Baca Juga: PPP Gelar Rapimnas Hari Ini, Bahas Pemilu hingga Tugas Sandiaga Uno
Keempat negara terpilih akan diresmikan sebagai anggota Dewan Eksekutif UNWTO dalam Sidang Umum UNWTO yang akan berlangsung November mendatang di Samarkand, Uzbekistan.
Sebagai anggota Dewan Eksekutif, Indonesia mengusung visi pencapaian kemitraan yang setara yang dapat mewakili suara negara-negara di kawasan, termasuk ASEAN dan Pasifik.
Sebagai anggota G20 yang mewakili negara berkembang, Indonesia berkomitmen menjembatani perspektif dan tujuan negara maju dan berkembang dalam bidang pariwisata yang dapat menguntungkan kedua pihak, kata Kementerian Luar Negeri.
Sejak menjadi anggota pada 1975, Indonesia selalu berperan aktif dan berkontribusi untuk kinerja UNWTO dalam pengembangan sektor pariwisata internasional.
Beberapa peran Indonesia pada UNWTO sebelumnya adalah sebagai anggota Dewan Eksekutif (2011-2015), Ketua Dewan Eksekutif (2013-2015), dan anggota Komite Program dan Budget (2013-2015).
Indonesia juga pernah menjadi anggota UNWTO Task Force on Silk Road Programme (2013), dan anggota UNWTO dan Jaringan Internasional Observatorium Pariwisata Berkelanjutan (INSTO) (2016).
Indonesia juga pernah menjadi tuan rumah Sidang Umum ke-10 UNWTO pada 1993 yang mengadopsi Standard International Classification of Tourism Activities (SICTA).
Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Executive Council UNWTO merupakan bentuk kepercayaan internasional terhadap peran aktif Indonesia dalam memajukan pariwisata internasional. “Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara Kemenparekraf dan Kemlu serta seluruh perwakilan RI yang terakreditasi pada negara anggota CAP,” kata Kemlu lagi.
Sumber : Antara / Kementerian Parekraf / Kemlu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.