ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan tak akan membebaskan pemimpin Kurdi pendukung pemimpin oposisi Kemal Kilicdaroglu dari penjara.
Hal tersebut diungkapkan Erdogan setelah dirinya terpilih untuk ketiga kalinya seusai pemilihan presiden Turki 2023, Minggu (28/5/2023).
Salah satu pemimpin partai Kurdi, Partai Demokratik Rakyat (HDP), Selahattin Demirtas saat ini masih dipenjara sebagai tahanan politik.
HDP sendiri merupakan partai yang mendukung Kilicdaroglu untuk menjadi Presiden Turki.
Baca Juga: Erdogan Menang Pemilu Turki, Bakal Jadi Presiden Tiga Periode
Beredar kabar jika Kilicdaroglu menjadi pemenang pemilihan presiden, Demirtas bakal dibebaskan.
Namun, hal tersebut tak terjadi karena Erdogan kembali menduduki tampuk kepemimpinan Turki.
Presiden yang terpilih untuk ketiga kalinya itu menegaskan tak akan membebaskan Demirtas dari penjara.
“Tak mungkin hal seperti itu bisa terjadi. Di pemerintahan kami, keadilan adalah fondasi properti. Ini tak dapat diubah,” kata Erdogan dilansir dari Al-Jazeera.
Demirtas yang menerima sejumlah dakwaan karena kasus teror, telah dipenjara sejak 2016.
Padahal ketika itu, ia berusaha untuk ikut dalam pemilihan Presiden pada 2018.
Dukungan HDP kepada Kilicdaroglu pun menjadi salah satu senjata bagi Erdogan menjatuhkan lawannya tersebut.
Erdogan menggambarkan dukungan HDP kepada Kilicdaroglu merupakan bukti dukungan dari teroris kepada rivalnya tersebut.
Baca Juga: Update Hasil Sementara Pemilihan Presiden Turki, Erdogan Memimpin dengan Selisih Hampir 3 juta Suara
Erdogan selalu menghubungkan HDP dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), sebuah kelompok bersenjata yang melawan negara Turki sejak 1984.
Pada pemilihan presiden Turki 2023, Dewan Pemilihan mengungkapkan Erdogan meraih 52,14 persen.
Sementara itu, Kilicdaroglu mendapatkan 47,86 persen.
Penghitungan suara tersebut ditemukan setelah 99,4 persen kota suara dibuka.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.