SAQQARA, KOMPAS.TV – Arkeolog Mesir menemukan dua bengkel pembuatan mumi kuno manusia dan hewan, serta dua makam kuno, yang ditemukan di nekropolis Saqqara di selatan Kairo.
Penemuan itu diungkap pemerintah Mesir, seperti laporan France24, Sabtu (27/5/2023).
Situs pemakaman yang luas ini, di ibu kota kuno Mesir, Memphis, adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan rumah bagi lebih dari selusin piramida, pemakaman hewan, dan biara Kristen Koptik kuno.
Mostafa Waziri, kepala Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir, mengatakan kepada wartawan bahwa bengkel pembuatan mumi ini, di mana manusia dan hewan dibalsem dan diurus menjadi mumi," berkaitan dengan dinasti ke-30 yang memerintah sekitar 2.400 tahun yang lalu.
"Para peneliti menemukan beberapa ruangan dilengkapi tempat tidur batu di mana orang yang meninggal berbaring untuk dibalsem," kata Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir, Sabtu (27/5/2023).
Setiap tempat tidur punya saluran air untuk memudahkan proses pembalsaman, dengan kumpulan guci tanah liat di dekatnya untuk menyimpan jeroan dan organ, serta kumpulan alat dan bejana upacara.
Studi awal tentang bengkel lainnya menunjukkan tempat tersebut digunakan untuk "mumifikasi hewan suci". Penemuan ini juga mencakup makam dua imam yang berasal dari abad ke-24 dan ke-14 SM.
Makam pertama milik Ne Hesut Ba, yang bertugas sebagai kepala penulis dan imam dewa Horus dan Maat pada dinasti kelima.
Baca Juga: Penelitian Ungkap Resep Pembuatan Mumi Mesir Kuno, Salah Satu Bahan Utama Ternyata dari Nusantara
"Dinding makam dihiasi lukisan kehidupan sehari-hari, pertanian, dan adegan berburu," kata Mohamed Youssef, Direktur Situs Arkeologi Saqqara.
Makam kedua, milik seorang imam bernama Men Kheber, diukir dalam batu dan menampilkan gambaran sang almarhum di dinding makam, serta patung alabaster sepanjang satu meter, kata Youssef kepada wartawan.
Mesir mengungkapkan sejumlah besar penemuan arkeologi penting dalam beberapa tahun terakhir.
Para pengkritik mengatakan serangkaian penggalian tersebut lebih mengutamakan temuan yang menarik perhatian media daripada penelitian akademis yang serius.
Penemuan-penemuan ini menjadi komponen penting dari upaya Mesir menghidupkan kembali industri pariwisatanya di tengah krisis ekonomi yang parah.
Pemerintah baru-baru ini meluncurkan strategi "yang bertujuan untuk peningkatan cepat untuk mengundang wisatawan masuk" dengan tingkat 25-30 persen setiap tahun, kata Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Ahmed Issa di situs tersebut hari Sabtu, (27/5/2023).
Mesir bertujuan menarik 30 juta wisatawan per tahun pada tahun 2028, naik dari 13 juta sebelum pandemi Covid-19. Museum Mesir Agung yang ditunggu-tunggu, di kaki piramida di Giza, menjadi mahkota dari strategi pemerintah tersebut.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.