KIEV, KOMPAS.TV - Sindiran Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy ke para pemimpin negara Arab tampaknya tak memberikan pengaruh.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farham mengungkapkan bahwa Riyadh dan negara Arab lainnya tetap netral atas perang di Ukraina.
Mereka juga menegaskan tetap berkomitmen mempertahankan hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina.
Pernyataan Pangeran Faisal muncul setelah pertemuan Liga Arab di Jeddah, Jumat (19/5/2023), yang juga dihadiri Zelenskyy.
Baca Juga: Pemimpin G7 Berjanji Bakal Ada Sanksi Baru ke Rusia, Apa Saja?
“Sejak awal krisis, negara Arab mempertahankan posisi netral yang positif, mengadakan dialog dengan pihak Rusia dan Ukraina, sembari memastikan hubungan negara Arab dengan kedua pihak,” katanya dikutip dari Kantor Berita Tasnim.
“Kami menyambut dan mendengar titik pandang dari kedua pihak mengenai konflik Rusia-Ukraina,” katanya.
Zelenskyy sendiri sebelumnya sempat menyindir sejumlah pemimpin negara arab memilih menutup mata atas invasi ilegal Rusia ke Ukraina.
“Sayangnya, ada beberapa di dunia dan di sini di antara Anda, yang menutup mata terhadap kurungan para tahanan perang dan aneksasi ilegal,” kata Zelenskyy.
Baca Juga: Rusia Ketar-Ketir, Ancam Barat dengan Risiko Besar Jika Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina
“Saya berada di sini sehingga semua orang bisa melihat dengan pandangan yang jujur. Dengan adanya usaha Rusia mempengaruhi pihak lain, seharusnya kemerdekaan tetap ada,” tambahnya.
Arab Saudi sendiri memilih untuk tak berpartisipasi atas sanksi Barat terhadap Moskow, termasuk usaha untuk memperketat eksport energi.
Kerja sama Saudi dengan Rusia lewat OPEC, konsorsium untuk negara pengekspor minyak telah mendapatkan kritikan dari Amerika Serikat (AS).
Namun demikian, Saudi mengungkapkan harapan untuk menengahi penyelesaian konflik dan berjanji mempertahankan hubungan perdagangan dan diplomati dengan Rusia dan Ukraina.
Sumber : Tasnim
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.