NAIROBI, KOMPAS.TV - Otoritas Kenya melaporkan bahwa jumlah korban tewas terkait sekte sesat yang menyuruh pengikutnya mati kelaparan bertambah menjadi 110 orang per Senin (1/5/2023). Jumlah ini masih bisa bertambah mengingat proses investigasi masih berlangsung.
Proses pencarian dan penggalian sendiri sempat terhambat oleh hujan lebat di peternakan Chakama, dekat Malindi, selatan Kenya. Kompleks seluas 50.000 akre milik pelaku itu belakangan ini dipenuhi petugas yang melakukan pencarian korban.
Baca Juga: Jumlah Jasad Pengikut Sekte Sesat di Kenya yang Ditemukan Tembus 90
Di lain sisi, Kementerian Dalam Negeri Kenya melaporkan lima orang ditemukan masih hidup usai petugas menyisir peternakan. Lima korban selamat tersebut mengikuti anjuran pemimpin sekte, Paul Makenzi.
Melansir Associated Press, Presiden Kenya William Ruto sebelumnya menyatakan bahwa pemerintahannya akan segera mendirikan komisi untuk mengusut kasus sekte sesat ini.
Ruto menyebut kasus tewasnya lebih dari 100 orang akibat sekte sesat ini seperti terorisme. Ia pun meminta masyarakat tidak mengaitkan kasus ini dengan agama dan menyebut Makenzi tidak pantas disebut sebagai pemuka agama.
Kasus ini mulai terungkap pada akhir April lalu, menyusul laporan 112 orang hilang di gereja yang dipimpin Makenzi. Pemimpin sekte itu diduga menyuruh pengikutnya berpuasa hingga mati untuk bertemu Yesus Kristus.
Baca Juga: Sinopsis Dokumenter In The Name of God: A Holy Betrayal, Kisah 4 Sekte Sesat di Korea Selatan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.