TEHERAN, KOMPAS.TV - Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei mengeluhkan dan mengecam keberadaan militer Amerika Serikat (AS) di Irak.
Keluhan itu disampaikan Khamenei saat bertemu dengan Presiden Irak, Abdul Latif Rashid.
Kedua pemimpin negara tersebut bertemu di Teheran, Sabtu (29/4/2023).
“Bahkan kehadiran satu orang Amerika di Irak itu terlalu banyak,” kata Khamenei dikutip dari CNN.
Baca Juga: Pilot Rusia Dituduh Pancing Jet Tempur AS Lakukan Pertarungan Jarak Dekat di Atas Suriah
“Amerika bukanlah teman untuk siapa pun, dan bahkan tidak loyal kepada sekutu Eropa mereka,” lanjutnya.
Ia pun menegaskan bahwa Iran dan Irak akan mengekspansi kerja sama bilateral.
Sementara itu, Presiden Rashid pada pernyataannya, menggarisbawahi pentingnya hubungan Iran dan Irak.
Namun ia tak mengomentari mengenai keluhan Khamenei mengenai keberadaan AS di Irak.
Pernyataan Khamenei sendiri muncul setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melakukan perjalanan tanpa pemberitahuan ke Baghdad bulan lalu.
Ketika itu, Austin mengatakan bahwa tentara AS siap untuk bertahan di Irak.
Baca Juga: Iran Gempar! Ulama Senior Syiah Ditembak Mati di Bank
Austin mengungkapkan, ia berada di Irak untuk menegaskan kemitraan strategis AS-Irak dan bergerak menuju Irak yang aman, stabil, dan berdaulat.
Irak sendiri memainkan peran krusial bagi AS untuk membendung pengaruh Iran di wilayah tersebut.
Iran telah mencoba menggunakan kendali atas Irak melalui penggunaan pasukan proksi dan kekuasaan Teheran dengan partai politik Syiah di Baghdad.
Sedangkan tensi antara Iran dan AS terus meningkat atas aksi Teheran di Suriah.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.