BEIJING, KOMPAS.TV - Langkah mengejutkan dilakukan China atas rencana zona larangan terbang di dekat Taiwan pekan depan.
China mengurangi waktu zona larangan terbang yang rencananya diberlakukan selama tiga hari menjadi hanya 27 menit.
Juru Bicara Departemen Pertahanan Taiwan mengungkapkan zona larangan terbang tersebut ada di 95 mil laut di sebelah utara Taiwan.
Mereka percaya, zona larangan terbang itu dilakukan terkait dengan aktivitas luar angkasa, mungkin peluncuran satelit.
Baca Juga: Trump Gugat Eks Pengacara yang Bayar Uang Tutup Mulut ke Bintang Film Porno, Disebut Langgar Kontrak
Dikutip dari The Guardian, Rabu (12/4/2023), seorang pejabat senior China yang mengetahui masalah tersebut secara langsung mengatakan latrangan terbang akan memberikan dampak siginifikan terhadap lalu lintas udara.
Menurutnya, sekitar 60-70 persen penerbangan antara timur laut dan tenggara Asia, serta penerbangan antara Taiwan dan Korea Selatan, Jepang serta Amerika Utara akan terdampak.
Namun, kementerian transportasi Taiwan kemudian mengatakan zona larangan terbang akan dibatasi dalam waktu singkat, Minggu (16/3), setelah Taipei keberatan dengan rencana awal tersebut.
Baca Juga: Xi Jinping Meminta Militer China Perkuat Latihan untuk Pertempuran Sebenarnya, Sinyal Panas untuk AS
Awalnya, zona larangan terbang diklaim akan berlangsung dari 16 hingga 18 April.
Pada Senin (10/4) lalu, China mengumumkan berakhirnya beberapa hari latihan militer, yang diluncurkan sebagai pembalasan kepada Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, yang bertenmu dengan Ketua DPR AS, Kevin McCarthy, pekan lalu.
Namun, Tentara Pembebasan China (PLA) melanjutkan aktivitas militer di sekitar Taiwan, meski secara resmi mengumumkan diakhirinya latihan militer.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan 35 pesawat PLA dan delapan kapal terdeteksi di sekitar Taiwan, Selasa (11/4)
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.