WASHINGTON, KOMPAS.TV - CIA mengungkapkan kekesalannya terhadap Arab Saudi yang memutuskan berdamai dengan Iran.
Direktur CIA Bull Burns mengatakan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman telah membutakan Amerika Serikat (AS).
Hal itu terkait langkah Riyadh yang memulihkan hubungan dengan Iran dan Suriah sebagai bagian dari kebijakan luar negeri kerajaan yang semakin mandiri.
Pada Kamis (6/4/2023), Arab Saudi dan Iran mengumumkan kesepakatan untuk melanjutkan hubungan diplomatik saat menteri luar negeri kedua negara bertemu di Beijing, China.
Baca Juga: Sejarah Pasang Surut Hubungan Arab Saudi dan Iran yang Kini Tidak Mau Lagi Diadu Domba
Burns sendiri bepergian ke Arab Saudi pada pekan ini di waktu yang tak diungkapkan demi membicarakan kerja sama intelijen dengan Arab Saudi.
Dikutip dari Middle East Eye, pada pertemuan itu Burns mengungkapkan bahwa Washington merasa frustasi ditinggalkan begitu saja pada perkembangan regional.
Kunjungan Burns itu pertama kali dilaporkan oleh Washington Post, mengikuti serangkaian terobosan diplomatik yang mengejutkan oleh Riyadh yang telah meninggalkan AS, dan menandakan mulai memudarnya pengaruh Washington di wilayah itu.
Baca Juga: Dukun Pengganda Uang Bunuh 12 Orang di Banjarnegara Jadi Pemberitaan Media Asing, Ungkap Kekejiannya
Bulan lalu, Arab Saudi setuju untuk membangun kembali hubungan Iran, dalam kesepakatan yang ditengai oleh China.
Pengumuman itu awalnya disambut skeptis oleh Washington, tetapi baik Saudi dan Iran ternyata serius untuk berdamai.
Komentar Burns itu menantang saluran resmi AS, bahwa Saudi terus memberi informasi tentang pembicaraannya dengan Iran untuk memulihkan hubungan diplomatik.
“Saudi kerap menginformasikan mengenai pembicaraannya dengan Iran untuk memulihkan hubungan diplomatik,” ujar Juru Bicara Gedung Putih, John Kirby.
Sumber : Middle East Eye
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.