Pesan Natal Zelenskyy, Serukan Perjuangan untuk Kebebasan Ukraina

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy memberikan pesan Natal dengan menyerukan perjuangan untuk kebebasan Ukraina.

Zelenskyy menyampaikan pesan Natal, Sabtu (24/12/2022), di tengah invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.

Sejak melakukan penyerangan ke Ukraina pada Februari lalu, Rusia belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti melakukannya,

Zelenskyy pada pesan Natalnya mengungkapkan pada liburan tahun ini, hanya kepedihan yang dirasakan rakyat Ukraina.

Baca Juga: Berusaha Agar Tentara Ukraina Rasakan Natal, Sukarelawan Ini Lakukan Operasi Khusus Santa, Apa Itu?

Hanya suara alarm serangan, ledakan dan suara senjata yang terdengar, dan tak ada makan malam keluarga yang lezat dan hangat karena serangan Rusia.

“Tapi bukankah ini yang diinginkan oleh kejahatan dan kegelapan, yang telah mengangkat senjata melawan kita, pada intinya?” bunyi pernyataan Zelenskyy seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Ukraina.

Ia menegaskan bahwa Ukraina telah lama bertahan terhadap desakan Rusia dan sekutunya, dan tak akan membiarkan begitu saja membuat lawan mencapai yang mereka inginkan.

Ia pun menegaskan Ukraina memiliki senjata lain dalam peperangan ini yang lebih efektif.

 “Palu dan pedang dari semangat dan kesadaran kita. Kebijakan Tuhan. Keberanian dan kegagahan. Kebajikan yang mendorong kita untuk berbuat baik dan mengalahkan kejahatan,” katanya.

“Tindakan utama keberanian adalah ketekunan dan penyelesaian pekerjaan seseorang sampai akhir, terlepas dari segalanya,” lanjutnya.

 “Kebenaran menerangi jalan kami. Kami tahu itu. Kami mempertahankannya. Kebenaran kami adalah perjuangan untuk kebebasan. Kebebasan datangt dengan harga tinggi. Tetapi perbudakan memiliki harga yang lebih tinggi,” ucap Zelenskyy.

Baca Juga: Kisah Wali Kota yang Dirikan Pohon Natal di Tengah Puing Perang, Perayaan Natal nan Suram di Ukraina

Ia pun menegaskan bahwa jalan dari Rakyat Ukraina telah diterangi oleh kepercayaan dan kesabaran.

Zelenskyy mengatakan bahwa kedua hal itu adalah sebuah kekuatan kembar.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa bertahan bukan berarti menerima keadaan.

“Kesabaran adalah mengamati untuk memastikan bahwa kami tak akan membiarkan keraguan atau ketakutan untuk masuk ke dalam pikiran. Itu adalah keyakinan pada kekuatan sendiri,” ujarnya.