NUSA DUA, KOMPAS.TV - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali baru saja usai pada Rabu (16/11/2022) sore. Hasil dari pertemuan para pemimpin dunia anggota G20 itu diabadikan dalam Bali Leaders Declaration.
Dari dokumen yang diterima KOMPAS.TV, terdapat 52 poin kesepakatan yang dapat diperah menjadi lima garis besar.
Pertama, perlunya menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral.
Kedua, menangani krisis ekonomi, termasuk melalui kerja sama kebijakan makro internasional.
Ketiga, mengupayakan ketahanan pangan dan energi.
Keempat, mengadopsi teknologi digital untuk mendorong inovasi.
Kelima, komitmen bersama untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs) guna mengatasi perubahan iklim, dan memperkuat sektor kesehatan.
Selain deklarasi, dokumen setebal 1.186 halaman itu juga memuat komunike dan catatan dari kesepakatan yang digagas selama Indonesia menjadi Presiden G20 setahun terakhir.
Baca Juga: Indonesia Dinilai Sukses Jalankan Presidensi G20
“Hari ini, mata dunia tertuju pada pertemuan kita. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, G20 harus berhasil dan tidak boleh gagal,” kata Presiden Jokowi di hadapan para kepala negara.
Menurutnya, kesuksesan dari kesepakatan yang sudah dirancang hanya bisa tergapai apabila semua pihak "berkomitmen, bekerja keras, dan menyisihkan perbedaan-perbedaan, untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia."
Seusai KTT G20 Indonesia di Bali, tuan rumah atau Presidensi G20 pada 2023 beralih ke tangan India.
Baca Juga: Foto Cenderamata Khas Indonesia untuk Delegasi G20, dari Patung Uang Kepeng sampai Keris
Baca Juga: KTT G20 di Bali 15-16 Nov 2022: Sejarah, Negara Anggota, Peserta & Cara Kerja
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.