KINSHASA, KOMPAS.TV - Kepanikan penonton konser musik di Kinshasa, RD Kongo, mengakibatkan tujuh penonton dan satu polisi tewas terinjak-injak. Konser yang penuh sesak itu menampilkan bintang musik Afrika Fally Ipupa.
di stadion terbesar di ibukota DR Kongo, kata kepala polisi,
"Ada delapan kematian termasuk satu petugas polisi," kata Jenderal Sylvain Sasongo, seperti laporan Straits Times, Minggu (30/10/202).
Konser digelar di Stadion Martir, stadion terbesar di ibu kota RD Kongo. Stadion Martir yang memiliki kapasitas 80.000 itu benar-benar penuh saat musisi favorit mereka, Fally Ipupa, menggelar konser. Bahkan salah seorang yang ikut menonton konser mengatakan, koridor stadion pun dipenuhi dengan penonton.
Seorang polisi yang bertugas di lokasi menyebut situasinya sebagai stampede. "Itu adalah stampede yang menyebabkan kematian," kata seorang polisi di tempat kejadian kepada Kantor Pers resmi Kongo. “Para pecinta musik terinjak dan tercekik.”
Stampede merupakan situasi yang menggambarkan sekelompok yang sangat bersemangat atau terjadi kepanikan dan berlari menuju suatu arah secara bersama-sama.
Agensi Berita Kongo (Agence Congolaise de Presse/ACP), yang menurunkan wartawannya di stadion untuk meliput konser, melaporkan polisi menutup tiga area untuk mengamankan lapangan, tribun VIP dan panggung.
“Di bawah tekanan massa, polisi tidak bisa bertahan lama,” kata ACP.
Baca Juga: Halloween Maut di Itaewon: Jumlah Korban Bertambah Jadi 153 Tewas, Termasuk 22 WNA
Penyanyi dan penulis lagu Fally Ipupa, "seperti semua penyanyi Kongo", tiba beberapa jam setelah pertunjukan dijadwalkan untuk dimulai, kata agensi tersebut.
Pria kelahiran Kinshasa berusia 44 tahun ini adalah salah satu musisi terkemuka Afrika yang albumnya terjual di seluruh dunia.
Hanya satu hari sebelumnya, kerumunan yang menyebabkan tewas juga terjadi Korea Selatan. Sebanyak 153 orang tewas terinjak-injak dalam pesta Helloween di Itaewon.
Otoritas Korea Selatan memperbarui informasi korban tewas akibat insiden kerumunan berdesakan dalam pesta Halloween di kawasan Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10/2022) malam. Melansir Yonhap, per Minggu (30/10) pukul 15.02 WIB, korban tewas mencapai 153 orang.
Sebanyak 22 korban tewas di Itaewon merupakan warga negara asing (WNA). Sebelumnya, dilaporkan bahwa terdapat 151 korban tewas, 19 di antaranya WNA, akibat insiden berdesakan di Itaewon.
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul, Korea Selatan, melaporkan dua warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban luka ringan dan telah dipulangkan dari rumah sakit.
Sumber : KeriuStraits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.