JENEWA, KOMPAS.TV - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan pernyataannya bahwa akhir pandemi Covid-19 sudah dekat, namun memperingatkan krisis "masih jauh".
Terkait perkembangan terbaru Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di sela pertemuan Majelis Umum PBB pada hari Kamis (22/9/2022) menegaskan, pandemi Covid-19 belum selesai tuntas. "Mampu melihat ujung pandemi (Covid-19) bukan berarti kita sudah berada di sana," ujarnya.
Pekan lalu, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada wartawan bahwa dunia "tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi... Akhir sudah di depan mata."
Dan Presiden AS Joe Biden melangkah lebih jauh dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu, menyatakan bahwa pandemi di Amerika Serikat "sudah berakhir".
Tedros menegaskan kembali, dunia berada dalam posisi terbaik yang pernah ada untuk mengakhiri pandemi, dengan jumlah kematian mingguan terus menurun, dan sekarang hanya 10 persen dari puncaknya pada Januari 2021.
Tedros menunjukkan bahwa dua pertiga populasi dunia telah menjalani vaksinasi Covid-19, termasuk tiga perempat petugas kesehatan dan orang tua.
"Kita telah menghabiskan dua setengah tahun di terowongan yang panjang dan gelap, dan kita baru saja mulai melihat cahaya di ujung terowongan itu," katanya.
Tapi, dia menekankan, "Itu masih jauh, dan terowongannya masih gelap, dengan banyak rintangan yang bisa membuat kita tersandung jika kita tidak berhati-hati."
"Kita masih di dalam terowongan!" tegas Tedros.
Baca Juga: Biden Sebut Pandemi Covid-19 Telah Berakhir, tapi WHO Berpikiran Lain
Dalam pembaruan epidemiologi terbaru, WHO mengatakan lebih dari 9.800 kematian dilaporkan minggu lalu, turun 17 persen dari minggu sebelumnya, sementara tercatat ada 3,2 juta kasus baru.
Organisasi kesehatan PBB WHO telah memperingatkan bahwa penurunan jumlah kasus yang dilaporkan cenderung menipu karena banyak negara telah mengurangi pengujian dan mungkin tidak mendeteksi kasus yang kurang serius.
Maria van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, mengatakan kepada wartawan bahwa virus itu masih "beredar pada tingkat yang intens," meskipun situasinya bervariasi di berbagai negara.
Tetapi dia menunjukkan bahwa dunia memiliki alat yang dibutuhkan untuk mengendalikan penyebaran.
"Tujuan kita adalah mengakhiri keadaan darurat di semua negara. Dan kami akan terus melakukannya sampai kami mencapai tujuan itu," katanya.
Sejak awal pandemi, WHO menghitung lebih dari 609 juta kasus dan sekitar 6,5 juta kematian, meskipun jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.
Sebuah studi WHO yang diterbitkan pada bulan Mei berdasarkan kelebihan kematian yang terlihat di berbagai negara selama pandemi memperkirakan hingga 17 juta orang mungkin telah meninggal akibat Covid-19 pada tahun 2020 dan 2021.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.