TAIPEI, KOMPAS.TV - Taiwan mengeluarkan ancaman ke China, bakal mempertahankan diri dan menyerang balik jika wilayah Taiwan ditembus Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), pasukan militer China.
Hal itu juga berlaku di wilayah udara dan perairan Taiwan.
Ancaman itu menjadi peringatan yang tak biasa, setelah China melakukan latihan besar-besaran dan patroli di dekat pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Militer China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mengerahkan ratusan jet tempur dan kapal perang di dekat Taiwan, setelah kedatangan Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi, awal Agustus.
Baca Juga: Dua Kapal Perang AS Lintasi Selat Taiwan, Rusia Sebut Washington Provokasi China
Pada beberapa kesempatan, China bahkan melintasi garis tengah selat Taiwan, perairan selebar sekitar 100 mil yang memisahkan Taiwan dan daratan China.
“Bagi pesawat PLA yang memasuki wilayah laut dan udara pada garis nautikal 12 mil, pasukan kami akan memberlakukan hak mempertahankan diri dan melakukan serangan balasan,” tutur Kepala Divisi Militer Operasi Bersama, Mayor Jenderal Lin Wen-huang, dikutip The Wall Street Journal, Rabu (31/8/2022)
Mayjen Lin mengatakan, militer Taiwan juga akan melakukan penanggulangan terhadap drone China karena mengancam keamanan, jika mereka tak pergi setelah diperingatkan.
Sebelumnya, militer Taiwan mengatakan telah menembak jatuh drone China yang terbang di atas Taiwan.
Baca Juga: Putin Puji Gorbachev Setinggi Langit Meski Sempat Disebut Mengecewakan Mantan Presiden Uni Soviet
Namun, China tak menganggap serius ancaman yang dibuat Taiwan.
“Tak ada gunanya otoritas Taiwan membesar-besarkan tensi atamosfir,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.
China terus menganggap Taiwan sebagai bagian dari mereka, dan tak mengakui pemerintahan di Pulau Formosa itu.
Namun, Taiwan terus menegaskan bahwa mereka negara merdeka dan berdaulat sejak perang sipil pada 1949.
Sumber : The Wall Street Journal
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.