WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya akan menunjuk duta besar di Arktik.
Penunjukkan tersebut diyakini sebagai usaha AS untuk meredam ancaman yang bisa ditimbulkan Rusia di wilayah tersebut.
Pasalnya, kegiatan militer Rusia di Kutub Utara dilaporkan semakin meningkat.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg memperingatkan bahaya dari ancaman Rusia di Kutub Utara.
Baca Juga: Rusia Makin Mesra dengan Anggota NATO Hungaria, Bahkan Bakal Bangun Reaktor Nuklir di Negara Itu
Ia juga menyuarakan kekhawatirannya China akan mencapai Arktik.
Dikutip dari BBC, Jumat (27/8/2022), Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel menegaskan penunjukkan Duta Besar di Arktik untuk memajukan kebijakan mereka di Kutub Utara.
Ia mengatakan Dubes AS akan berhubungan dengan tujuh negara Arktik lainnya, Kanada, Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, Swedia dan Rusia.
Patel menambahkan Dubes tersebut juga akan berhubungan dengan kelompok suku asli dan pemangku kepentingan lainnya.
Ia mengatakan perdamaian di wilayah tersebut menjadi strategi penting yang kritis untuk AS dan menjadi prioritas bagi Menteri Luar Negeri, Antony Blinken.
Patel menegaskan Blinken akan segera mengungkapkan siapa Dubes AS untuk Arktik AS itu, yang penunjukannya merupakan subyek dari persetujuan senat.
Penunjukkan Dubes AS itu sendiri menyusul meningkatnya kehadiran Rusia di dekat Kutub Utara.
Baca Juga: 11 Pelaku Pemerkosaan Berkelompok di India Dibebaskan, Demonstrasi Terjadi di Seluruh Negeri
Sementara itu, China telah membangun stasiun penelitian Arktik.
Senator Alaska, Lisa Murkowski pun menyambut baik penunjukkan Dubes untuk Arktik.
Ia mengatakan AS telah menjadi satu-satunya negara Arktik tanpa perwakilan diplomatik khusus untuk khawasan itu di tingkat duta besar.
Dubes baru itu akan menggantikan posisi coordinator Arktik AS sebelumnya, yang dijabat oleh diplomat karir, Jim DeHart.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.