KIEV, KOMPAS.TV - Penduduk Kyiv terbangun oleh sirene serangan udara hari Rabu, (24/8/2022) ketika Ukraina merayakan hari kemerdekaannya dan menandai enam bulan sejak dimulainya serangan Rusia, seperti laporan Associated Press.
Pihak berwenang di Kiev melarang pertemuan skala besar hingga hari Kamis, khawatir akan serangan rudal Rusia, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak masyarakat untuk waspada.
Tank dan artileri bergerak Rusia yang hancur dipajang di alun-alun pusat Kiev di mana sejumlah kecil penduduk berkumpul pada pukul 7:00 pagi ketika lagu kebangsaan dimainkan setiap hari melalui pengeras suara.
Di antara mereka adalah warga Kiev berusia 35 tahun, Andriy Zhelvetro, yang mengatakan, "Menjadi mandiri adalah berpikir, berbicara, dan melakukan apa yang Anda inginkan. Bahkan di masa perang. Itulah yang dilakukan Ukraina."
Ketakutan akan serangan udara terjadi menyusul pemboman mobil akhir pekan di luar Moskow, yang menewaskan Darya Dugina, putri ahli teori politik sayap kanan Rusia Alexander Dugin.
Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan itu, sementara Kyiv membantah terlibat.
Baca Juga: Rusia Diduga Bangun Kerangkeng untuk Sidang Tawanan Ukraina di Mariupol, PBB: Kejahatan Perang
Liburan hari Rabu memperingati kemerdekaan Ukraina tahun 1991 dari Uni Soviet.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membuat pidato meriah kepada bangsanya pada hari Rabu untuk memperingati Hari Kemerdekaan Ukraina dan menandai enam bulan sejak dimulainya invasi Rusia.
Berbicara dari Lapangan Kemerdekaan Kyiv di depan tank Rusia yang hancur dan artileri bergerak, Zelenskyy mengatakan: "Pada 24 Februari, kami diberitahu bahwa Anda tidak memiliki kesempatan. Pada 24 Agustus, kami mengucapkan: Selamat Hari Kemerdekaan, Ukraina. Selama enam bulan ini, kami mengubah sejarah, mengubah dunia, dan mengubah diri kita sendiri."
"Apa akhir perang bagi kami? Kami dulu mengatakan: perdamaian. Sekarang kami mengatakan: kemenangan," katanya dan bersumpah untuk membebaskan wilayah Donbas dan Krimea yang diduduki.
"Kita mengangkat tangan hanya sekali, ketika merayakan kemenangan kita, seluruh Ukraina. Karena kita tidak memperdagangkan tanah dan rakyat kita." kata Zelenskyy.
Merujuk pada Rusia, Zelenskyy menambahkan, "Kami tidak akan mencoba bersepaham dengan teroris...Bagi kami Ukraina adalah seluruh Ukraina. Semua 25 wilayah, tanpa konsesi atau kompromi apa pun." tegas Zelenskyy.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.