KAIRO, KOMPAS.TV — Jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Sudan sejak awal musim hujan di negara itu melonjak jadi 83 orang, kata seorang pejabat Sudan hari Selasa (23/8/2022) seperti laporan Associated Press.
Korban tewas melonjak saat hujan terus mengguyur desa-desa di seluruh negara Afrika timur itu.
Brigjen Abdul-Jalil Abdul-Rahim, juru bicara Dewan Nasional Pertahanan Sipil Sudan, mengatakan setidaknya 36 orang terluka.
Lebih dari 18.200 rumah "hancur total" di seluruh negeri, sementara sekitar 25.600 rusak sebagian.
PBB mengatakan lebih dari 146.200 orang terkena dampak banjir.
Rekaman yang ditayangkan media lokal menunjukkan, air yang naik menenggelamkan desa-desa.
Pihak berwenang Sudan mengumumkan keadaan darurat di enam dari 18 provinsi di negara itu.
Baca Juga: Korban Tewas akibat Bentrokan Antarsuku di Sudan Bertambah Jadi 65 Orang
Wilayah Darfur barat dan provinsi Sungai Nil, White Nile, Kordofan Barat dan Kordofan Selatan termasuk di antara yang paling terpukul, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau OCHA.
Badan-badan PBB menderita kekurangan dana yang signifikan.
OCHA mengatakan, para donor menyediakan sekitar $608 juta dolar AS untuk upaya tanggap darurat kemanusiaan Sudan sejauh ini, kurang dari sepertiga dari yang dibutuhkan untuk tahun ini.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak kudeta militer Oktober menggagalkan transisi demokrasi yang berumur pendek setelah penggulingan otokrat lama Omar al-Bashir tahun 2019 dalam pemberontakan rakyat.
Musim hujan di Sudan biasanya dimulai bulan Juni hingga akhir September, dengan puncak banjir pada bulan Agustus dan September.
Lebih dari 80 orang tewas tahun lalu dalam insiden terkait banjir selama musim hujan.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.