KIEV, KOMPAS.TV - Dinas Keamanan Ukraina (SBU) telah mengidentifikasi delapan serdadu Rusia baru yang diduga melakukan kejahatan perang di Bucha, pinggiran Kiev. Bucha sendiri merupakan tempat pembantaian sipil selama pendudukan Rusia diduga terjadi.
Delapan personel itu kebanyakan berasal dari unit ke-6720 dinas federal Garda Nasional Rusia. Mereka dituduh menjarah rumah-rumah yang ditinggal mengungsi di Bucha.
“Para serdadu Rusia ini merampas ‘trofi’ untuk mereka sendiri: komputer, perlengkapan rumah tangga, perhiasan, gawai, pakaian, makanan, dan lain-lain,” demikian tulis pernyataan SBU melalui Telegram sebagaimana dikutip The Guardian, Selasa (16/8/2022).
“Telah terdokumentasi bahwa para pelaku mengirim properti yang dicuri ke keluarga mereka melalui pengiriman pos dari kota Mozyr, Belarusia,” lanjut pernyataan tersebut.
Baca Juga: Bukti Baru Kejahatan Perang Rusia Muncul, Tentara Putin Eksekusi Mati Warga Sipil Ukraina di Bucha
Otoritas Ukraina dilaporkan telah mengirim pemberitahuan kepada delapan terduga pelaku.
Dugaan kejahatan perang di Bucha mengemuka usai pasukan Rusia mundur dari kawasan ibu kota Kiev per akhir Maret lalu.
Terdapat berbagai kesaksian terverifikasi mengenai kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia di Bucha selama pendudukan Rusia. Kejahatan berat yang terjadi antara lain penyiksaan, eksekusi mati, serta kekerasan seksual terhadap warga sipil.
Setelah pasukan Rusia mundur, pasukan Ukraina menemukan kuburan-kuburan massal warga sipil di Bucha. Sebagian mayat menunjukkan bekas penyiksaan dan dikubur dalam kondisi tangan terikat di belakang punggung.
Awak pers yang memasuki Bucha setelah Rusia mundur pun mendokumentasikan mayat-mayat yang bergelimpangan di jalanan.
Baca Juga: Kesaksian Relawan Pengumpul Mayat Pertama di Bucha: Orang Berjalan Biasa, Tiba-Tiba Ditembak Sniper
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.