NEW YORK, KOMPAS.TV - Novelis Salman Rushdie dilaporkan tengah dirawat intensif dalam kondisi serius usai ditusuk berkali-kali di New York, Amerika Serkat (AS), Jumat (12/8/2022).
Berdasarkan keterangan terkini yang diperoleh awak media, penulis The Satanic Verses (Ayat-Ayat Setan) itu harus dirawat pakai ventilator dan terancam kehilangan sebelah mata.
Per Jumat (12/8) malam waktu setempat atau Sabtu (13/8) sekitar pukul 06.00 WIB, sang penulis dilaporkan belum bisa bicara usai diserang.
“Kabarnya tidak bagus,” kata agen Rushdie, Andrew Wylie kepada The New York Times via The Guardian.
“Salman kemungkinan akan kehilangan sebelah mata; saraf-saraf di lengannya terputus, dan levernya juga tertusuk dan rusak,” lanjut Wylie.
Salman Rushdie diserang ketika hendak ceramah di panggung acara Institut Chautauqua, New York. Reporter Associated Press yang meliput acara ini menyaksikan langsung penyerangan tersebut.
Baca Juga: Penulis Kontroversial Salman Rushdie Diserang di New York Saat Jadi Pembicara, Luka Tusuk di Leher
Seorang pria tiba-tiba naik ke panggung dan memukul atau menusuk Rushdie 10 hingga 15 kali ketika penulis 75 tahun itu sedang diperkenalkan pembawa acara.
Salman Rushdie kemudian terjatuh di panggung. Penyerangnya langsung ditangkap petugas keamanan.
Kepolisian Negara Bagian New York melaporkan, tersangka penyerangan Rushdie bernama Hadi Matar, seorang pria 24 tahun asal Fairview, negara bagian New Jersey.
“Hari ini sekitar pukul 10.47 (waktu setempat), pembicara tamu, Salman Rushdie, usia 75, dan Ralph Henry Reese, usia 73, baru naik ke panggung di institusi. Tak lama kemudian, pelaku melompat ke panggung dan menyerang Mr. Rushdie, menusuknya setidaknya sekali di leher dan setidaknya sekali perut,” kata Mayor Eugene Staniszewski dari Kepolisian Negara Bagian New York dikutip Associated Press.
“Sejumlah staf institusi dan audiens merangsek untuk melumpuhkan tersangka. Dan tak lama kemudian, seorang polisi yang berada di gedung institusi menahan tersangka dengan bantuan seorang deputi sheriff Chautauqua County. Mr. Rushdie diberikan penanganan medis oleh seorang dokter yang kebetulan menghadiri acara hingga EMS (layanan medis darurat) tiba di lokasi. Mr. Rushdie diterbangkan ke pusat perawatan trauma terdekat dan kini tengah menjalani operasi,” lanjut Mayor Staniszewski.
Police identified the man who attacked author Salman Rushdie as Hadi Matar. He was arrested at the scene and was awaiting arraignment.
— The Associated Press (@AP) August 12, 2022
State police Major Eugene J. Staniszewski said the motive for the stabbing was unclear.https://t.co/zpbIbfBzWp pic.twitter.com/vpoIkImXk8
Hingga berita ini diturunkan, motif penyerangan ini belum diketahui, apakah terkait novel kontroversial Rushdie yang dituduh menghina Nabi Muhammad.
Akibat novel Ayat-Ayat Setan (1988) yang kontroversial, Rushdie diprotes keras oleh komunitas Muslim. Bahkan sejumlah pihak memvonisnya layak dibunuh karena konten novel keempatnya tersebut.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Khomeini menerbitkan fatwa pada 1989 yang memerintahkan pembunuhan Salman Rushdie.
Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad Dilobi untuk Membebaskan Penjahat karena Kebangsawanannya, tapi Ditolak Tegas
Sumber : Kompas TV, The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.