GAZA, KOMPAS.TV — Gencatan senjata antara Israel dan militan Palestina mulai berlaku Minggu malam (7/8/2022). Gencatan senjata dilakukan untuk mengakhiri kekerasan yang telah berlangsung selama tiga hari dan menewaskan puluhan warga Palestina.
Ketegangan itu adalah pertempuran terburuk antara Israel dan kelompok-kelompok militan Gaza sejak Israel dan Hamas berperang selama 11 hari tahun lalu. Kekerasan juga menambah kehancuran dan kesengsaraan yang telah mengganggu Gaza yang diblokade selama bertahun-tahun.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir ini mulai berlaku pada Minggu pukul 11:30 malam. Serangan Israel dan roket militan berlanjut di menit-menit menjelang dimulainya gencatan senjata, dan Israel mengatakan akan menanggapi dengan keras jika gencatan senjata dilanggar.
Baca Juga: Gaza Memanas, Rusia Minta Gencatan Senjata Dikembalikan dan Dukung Palestina Merdeka
Pesawat Israel telah menghantam sasaran di Gaza sejak Jumat, sementara kelompok militan Jihad Palestina yang didukung Iran telah menembakkan ratusan roket ke Israel sebagai tanggapan. Pertempuran lintas batas berubah menjadi perang, hingga gencatan senjata tercapai. Israel mengatakan beberapa orang tewas terbunuh oleh roket yang salah tembak.
Komandan Jihad Islam kedua, Khaled Mansour, tewas dalam serangan udara di sebuah gedung apartemen di kamp pengungsi Rafah di Gaza selatan pada Sabtu malam. Serangan ini juga menewaskan dua militan lainnya dan lima warga sipil.
Mansour, komandan Jihad Islam untuk Gaza selatan, berada di apartemen seorang anggota kelompoknya ketika rudal menghantam dan meratakan gedung tiga lantai itu. Rudal juga merusak rumah-rumah di dekatnya apartemen.
“Tiba-tiba, tanpa peringatan, rumah di sebelah kami dibom dan semuanya menjadi hitam dan berdebu dengan asap dalam sekejap mata,” kata Wissam Jouda, yang tinggal di sebelah bangunan yang ditargetkan, seperti dikutip dari The Associated Press.
Ahmed al-Qaissi, tetangga lain, mengatakan istri dan putranya termasuk di antara yang terluka karena menderita luka pecahan peluru. Untuk memberi jalan bagi petugas penyelamat, al-Qaissi setuju untuk menghancurkan sebagian rumahnya.
Saat pemakaman Mansour dimulai di Jalur Gaza pada hari Minggu, militer Israel mengatakan mereka menyerang "pos peluncuran roket Jihad Islam". Asap terlihat dari serangan tersebut saat ledakan dari mereka mengguncang Gaza. Serangan udara Israel dan tembakan roket terjadi selama berjam-jam ketika sirene meraung di Israel tengah. Saat azan magrib terdengar di Gaza, sirene meraung sampai ke utara Tel Aviv.
Baca Juga: Situasi Terkini Gaza: Roket Israel Berterbangan, Puluhan Korban Berjatuhan
Israel mengatakan beberapa kematian selama serangan ini disebabkan oleh tembakan roket yang salah, termasuk satu insiden di kamp pengungsi Jebaliya di Gaza utara di mana enam warga Palestina tewas pada Sabtu.
Pada hari Minggu, sebuah proyektil menghantam rumah di daerah yang sama di Jebaliya, dan menewaskan dua orang. Palestina menganggap Israel bertanggung jawab, sementara Israel mengatakan sedang menyelidiki apakah daerah itu terkena roket yang salah.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.