KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Rusia, Vladimir Putin dianggap sebagai sosok yang tak bisa dipercaya setelah Rusia dituduh melakukan serangan ke pelabuhan Ukraina.
Rusia dituduh telah menyerang kota pelabuhan Odessa dengan rudal, Sabtu (23/7/2022).
Serangan tersebut terjadi tak lama setelah Ukraina dan Rusia mencapai kesepakatan terkait dilanjutkannya ekspor gandum Ukraina, Jumat (22/7) lalu.
Salah satu kesepakatan itu, adalah Rusia tak boleh melakukan serangan ke pelabuhan ketika pengiriman gandum tengah melakukan transit.
Baca Juga: Rusia Kian Dikecam usai Dituduh Serang Pelabuhan Odessa setelah Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina
Kesepakatan itu dianggap sebagai titik cerah setelah blokade yang dilakukan Rusia di pelabuhan Ukraina membuat ekpor gandum Ukraina terhambat.
Hasilnya, dunia pun menghadapi krisis pangan global, karena 40 persen pasokan gandum dunia berasal dari gabungan Ukraina dan Rusia.
Kecaman kepada Putin datang dari Anggota DPR Amerika Serikat (AS), Adam Smith dari Demokrat.
Ia menegaskan Putin telah melanggar semangat dari kesepakatan itu dengan mengirimkan lebih banyak serangan rudal.
“Ia jelas tidak bisa dipercaya,” bunyi pernyataan Smith yang merupakan Komite Angkatan Bersenjata DPR AS dikutip dari CNBC.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengungkapkan AS mengutuk keras serangan rudal Rusia dan menegaskan mereka akan bertanggung jawab atas semakin dalamnya krisis pangan dunia.
“Serangan itu merusak kerja PBB, Turki dan Ukraina untuk mendapatkan makanan penting ke pasar dunia,” katanya.
Baca Juga: Sebelum Moskow Mundur, Zelenskyy Tolak Gencatan Senjata di Ukraina: Hanya Beri Rusia Waktu Istirahat
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pun semakin menegaskan bahwa omongan Putin tak bisa dipegang.
“24 jam belum juga usai (dari kesepakatan ekspor gandum), terminal gandum, wilayah Odessa dan pelabuhan telah diserang,” ujar Zelensky.
Sementara itu, Pemerintah Turki yang menengahi kesepakatan itu mengatakan Rusia membantah telah bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Dalam kontak kami dengan Rusia, mereka memberi tahu kami bahwa mereka sama sekali tidak ada hubungannya dengan serangan ini, dan mereka akan memeriksa masalah ini dengan sangat cermat dan detail,” kata Menteri Pertahanan Rusia, Hulusai Akar.
Sumber : CNBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.