LONDON, KOMPAS.TV - Perempuan di berbagai wilayah Iran berdemonstrasi melepas jilbab untuk memprotes kebijakan wajib hijab di negara itu. Aksi protes ini digelar bertepatan dengan Hari Hijab dan Kesucian pada Selasa (12/7/2022).
Hari tersebut ditetapkan Teheran untuk memperingati kewajiban hijab dan mengapresiasi perempuan yang memakai jilbab dengan “benar.”
Republik Islam Iran diketahui mengatur cara berpakaian perempuan di tempat publik. Bagi perempuan yang tidak memakai jilbab atau dianggap berhijab secara keliru, hukumannya merentang dari denda hingga pemenjaraaan.
Untuk memprotes peraturan tersebut, perempuan Iran mengunggah foto dan video mereka melepas jilbab pada Selasa (12/7).
Baca Juga: Iran Perkaya Uranium ke Tingkat 20 Persen dengan Sentrifugal Canggih Pasca Gagalnya Perundingan
Aksi protes perempuan Iran tersebut didukung oleh sejumlah pihak. Allan Hogarth dari organisasi hak asasi manusia Amnesty International menyebut kewajiban hijab adalah salah satu wujud “persekusi perempuan” oleh Teheran.
Tomorrow Iranian women will shake the clerical regime by removing their hijab and taking to the streets across Iran to say #No2Hijab. This is called Women Revolution.
— Masih Alinejad (@AlinejadMasih) July 12, 2022
In iran #WalkingUnveiled is a crime.
Iranian men will also join us.# _ _ pic.twitter.com/pu3uUA1teM
“Iran memiliki riwayat panjang dan mengerikan mengenai persekusi perempuan yang sebatas menjalankan haknya untuk menentukan apa yang mau dipakai,” kata Hogarth kepada Independent.
“Para perempuan berani ini sedang berdiri melawan hukum seksis ini, tahu risiko apa yang mereka tempuh,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hogarth mengklaim bahwa terdapat tiga perempuan Iran yang dihukum penjara 30 tahun karena memprotes kewajiban hijab. Tiga perempuan itu disebut melakukan aksi protes dengan memberi bunga ke penumpang perempuan di stasiun metro dalam kondisi lepas jilbab.
Selain kewajiban berhijab, pemerintah Iran juga melarang ekspresi budaya lain yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai masyarakat dalam negeri.
Pada Juni lalu, otoritas Iran dilaporkan menangkap lima orang yang dituduh merencanakan acara skateboard di Shiraz, selatan Iran.
Selain menangkap panitia, kepolisian Iran juga menangkap sejumlah anak perempuan yang tidak memakai jilbab di kota tersebut.
Baca Juga: Ramai Tren Perempuan Arab Saudi Berambut Pendek, Tak Lagi Sekadar Berhijab
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.