MOSKOW, KOMPAS.TV - Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia melirik pasar ekspor di kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Amerika Tengah terkait sanksi Uni Eropa yang akan berlaku sebentar lagi.
Moskow menganggap empat kawasan itu dapat menjadi pasar menjanjikan bagi industri perkayuan Rusia.
“Kami yakin negara-negara Timur Tengah dan Asia, serta negara-negara Amerika Tengah dan Selatan dapat menjadi pasar menjanjikan untuk penjualan produk-produk domestik (Rusia),” tulis Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia dikutip TASS, Minggu (3/7/2022).
Kementerian itu menyebut perusahaan-perusahaan Rusia memang secara proaktif melakukan rekonfigurasi arus ekspor-impor logistik. Sebaliknya, pihak Kementerian menyediakan bantuan kepada pelaku industri, bekerja sama dengan misi dagang.
Baca Juga: Krisis Pangan Dunia akibat Sanksi Eropa Jadi Salah Satu Agenda yang Dibahas Jokowi dan Putin
Walaupun sanksi Uni Eropa yang sebentar lagi berlaku diyakini menjadi salah satu aspek, pihak Kementerian menggarisbawahi bahwa perusahaan-perusahaan Rusia telah menjalin kerja sama dengan banyak negara sebelum pengumuman sanksi Barat.
Sanksi yang juga menyasar industri perkayuan Rusia diumumkan oleh Uni Eropa pada awal April lalu. Paket sanksi kelima Uni Eropa tersebut melarang impor produk-produk perkayuan Rusia serta bahan mentahnya.
Paket sanksi kelima tersebut akan efektif berlaku sejak 10 Juli 2022 mendatang.
Uni Eropa, Inggris Raya, dan Amerika Serikat (AS) memberlakukan berbagai sanksi ekonomi yang menjerat Rusia usai invasi ke Ukraina dimulai pada 24 Februari lalu.
Hingga Juli, Uni Eropa telah mengumumkan enam paket sanksi yang menyasar ekonomi Rusia. Sanksi juga menyasar individu-individu penting seperti Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sanksi-sanksi ekonomi tersebut berupa larangan ekspor/impor teknologi canggih, perlengkapan permesinan tertentu, energi, teknologi maritim dan aviasi, barang-barang mewah, dan lain-lain.
Baca Juga: Putin dan Lukashenko Sebut Sanksi Barat Percepat Penyatuan Rusia dan Belarusia
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.