JAKARTA, KOMPAS. TV – Senator Ferdinand Marcos Junior atau Bongbong Marcos dilantik menjadi Presiden Filipina menggantikan Rodrigo Duterte. Pelantikan digelar di Museum Nasional Filipina, Kamis (30/6/2022).
Mengenakan kemeja putih, Bongbong Marcos menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden setelah dilantik oleh Chief Justice Filipina Alexander Gesmundo. Dalam pidato itu Marcos berkali-kali menekankan pentingnya rakyat Filipina untuk bersatu kembali usai Pemilihan Umum.
Dia menyatakan jika seluruh rakyat Filipina bersatu dan saling mendukung, maka negara itu akan membat kemajuan besar.
“Saya percaya kalau kita fokus kerja besama, kita akan melangkah jauh. Kita akan melangkah jauh bersama daripada saling bertentangan, saling mendukung dan tidak saling menarik mundur,” ujar Ferdinand.
Baca Juga: China Prioritaskan Filipina dalam Diplomasi, Utus Wapres Hadiri Pelantikan Ferdinand Marcos Jr
Dia berharap rakyat Filipina tidak lagi melihat masa lalu, tetapi memandang ke masa depan. Dia pun mengatakan dirinya tidak akan menceritakan masa lalu, tetapi mengajak seluruh rakyat Filipina menyongsong masa depan.
“Kita tidak melihat ke belakang, tapi ke depan,” ungkapnya.
Dalam pidatonya, Presiden Marcos pun menceritakan soal pencapaian ayahnya Marcos senior yang pernah memimpin Filipina.
Baca Juga: Marcos Jr Sahabat Erat China Segera Jadi Presiden Filipina, Sengketa Wilayah Mengintip di Tikungan
Dia menyebut Marcos senior telah membangun jalan dan menyediakan beras lebih banyak daripada pemerintah-pemerintahan sebelumnya sejak Filipina Merdeka pada 1946.
“Ayah saya membangun lebih banyak dan lebih bagus jalan juga lebih banyak beras dibanding pemerintahan-pemerintahan sebelum dia,” kata Marcos junior.
Setela itu presiden terpilih tersebut pun memuji presiden Filipina sebelumnya Rodrigo Duterte. Marcos menyebut Duterte adalah presiden yang paling banyak membangun dan produktif dbanding pemerintahan-peerintahan lain setelah ayahnya.
Baca Juga: Menang Pilpres, Bongbong Marcos Diminta Berhenti Ngaku sebagai Sarjana Oxford karena Tak Lulus
“Presiden Duterte membangun dan memproduksi lebih banyak dibanding pemerintahan setelah ayah saya,” ujarnya.
Seperti diketahui Ferdinand Marcos junior adalah putra dari Presiden ke 10 Filipina Ferdinand Marcos yang menjabat selama 20 tahun lebih yaitu dari 1965 hingga 1986.
Dia terpaksa meninggalkan Filipina menuju Hawaii, Amerika Serikat setelah munculnya gerakan rakyat Filipina. Marcos kemudian digantikan oleh Presiden Corazon “Cory” Aquino.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.