JAKARTA, KOMPAS.TV - Selama Konrefensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman, Senin (27/6/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas penguatan kerjasama dengan sejumlah negara.
Ada kerjasama dengan India di bidang pangan, dengan Kanada di bidang ekonomi, hingga Inggris di bidang energi baru terbarukan (EBT).
Berikut sejumlah ulasan agenda pertemuan Presiden Jokowi.
Baca Juga: 323 Juta Orang Terancam, Jokowi Serukan Negara G7 dan G20 Atasi Kerawanan Pangan Akut
Di sela-sela KTT G7 di Jerman, Jokowi berkesempatan untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi. Keduanya membahas penguatan kerjasama di bidang pangan.
Usai pertemuan bilateral tersebut, sebagai aksi nyata, Jokowi akan segera memberi mandat ke Menteri Perdagangan (Mendag) Indonesia.
“Mengenai kerjasama terkait perdagangan bahan pangan antara dua negara, saya akan minta Menteri Perdagangan Indonesia untuk segera berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan India,” kata Jokowi, dalam keterangan tertulis, Selasa (28/6/2022).
Baca Juga: Situasi Ukraina Makin Kompleks, Presiden Macron dan Jokowi Khawatirkan Pangan Dunia
Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan PM Kanada Justin Trudeau di sela-sela KTT G7.
Hal ini dilakukan untuk memperkuat kerjasama di bidang ekonomi. Selain itu, hubungan diplomatik Indonesia dan Kanada juga sudah menginjak 70 tahun.
“Tahun ini kita memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kanada. Indonesia dan Kanada harus terus mendorong spirit kerjasama, spirit kolaborasi dan spirit multilateralisme dalam menghadapi tantangan global saat ini,” kata Jokowi.
Selain penguatan ekonomi, Jokowi juga mendorong penuntasan perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) tahun depan.
Perundingan Dagang ini diharapkan menjadi sinyal positif bagi dunia usaha Indonesia dan Kanada.
Baca Juga: Usai Hadiri KTT G7, Presiden Jokowi Direncanakan Bertemu Presiden Ukraina di Kiev!
Dalam KTT G7, Jokowi bertemu dengan PM Inggris Boris Johnson. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Jokowi, mengatakan bahwa pertemuan tersebut memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris.
Diketahui, roadmap hubungan kerjasama Indonesia-Inggris sudah ada. “Dengan sudah adanya roadmap tersebut, maka akan lebih mudah untuk memperkuat hubungan kedua negara,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Jokowi dikutip laman biro pers, media dan informasi sekretariat kepresidenan.
Namun, ada hal baru dalam pertemuan tersebut yakni kesepakatan keduanya dalam kerjasama di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan ketahanan pangan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.