TOKYO, KOMPAS.TV - Pemerintah Jepang memperingatkan pasokan listrik di Tokyo akan berkurang pada Senin (27/6/2022).
Seruan untuk menghemat energi diumumkan sehari sebelumnya oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI), ketika gelombang panas sedang menyerang ibu kota.
"Besok Senin, suhu diperkirakan meningkat dari prakiraan cuaca pada 25 Juni 2022, dan pasokan serta permintaan listrik di wilayah Tokyo diperkirakan parah dengan rasio cadangan meningkat 3,7 persen sejak pukul 16.30 hingga 17.00," terang METI via Twitter.
Dalam utasnya, METI mengimbau masyarakat Tokyo menggunakan lampu dan AC secara efektif di tengah gelombang panas.
"Harap hemat daya sebanyak mungkin dengan mematikan lampu yang tidak digunakan saat menggunakan AC," lanjutnya.
— (@meti_NIPPON) June 26, 2022
6 27 25 16 30 17 3.7
BMKG Jepang, seperti diberitakan Straits Times, melaporkan negara itu tengah menghadapi gelombang panas dengan suhu tertinggi di atas 40 derajat celcius, tepatnya di kota Isezaki, 85 kilometer barat laut Tokyo.
Hingga Minggu (26/6) sore, NHK menyebut 46 warga Tokyo sudah dilarikan ke rumah sakit akibat cuaca panas.
Terlepas dari itu, pasokan listrik Jepang telah berkurang selepas penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir akibat tsunami di Fukushima pada 2011.
Baca Juga: Terjadi Demo Besar Jelang Forum G7 yang Dihadiri Jokowi
Krisis listrik diperparah dengan penutupan pembangkit listrik tenaga termal yang bertujuan mengurangi emisi karbon.
Adapun Jepang juga menghadapi potensi kekurangan bahan bakar fosil, termasuk gas alam cair, akibat sanksi pada Rusia yang menginvasi Ukraina.
Baca Juga: 20 Mayat Ditemukan di Klub Malam Afrika Selatan, Polisi Belum Dapat Tentukan Penyebab Kematian
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.