OBLAST DONETSK, KOMPAS.TV - Pasukan Ukraina telah menggunakan artileri howitzer M777 yang dipasok Amerika Serikat (AS) untuk menyerang pasukan Rusia dalam pertempuran Donbass. Militer Ukraina mengakui bahwa pasokan artileri tersebut membantu mereka bertahan.
Pada Sabtu (18/6/2022), pasukan Ukraina memberi Associated Press izin akses langka untuk memantau pengoperasian howitzer M777 AS di garis depan Oblast (daerah setingkat provinsi) Donetsk, wilayah yang kini diperebutkan Ukraina dengan Rusia dan separatis.
Artileri kiriman AS itu disebut cukup canggih untuk menandingi baterai artileri Rusia yang selama ini memporak-porandakan kota-kota dan desa-desa di Donbass.
Seorang letnan Ukraina yang mau diwawancara dengan nama panggilan “Wasp” menyebut artileri kiriman AS bisa menerjang target dengan lebih presisi.
Baca Juga: Belarusia Diyakini Bakal Kerahkan Pasukan ke Ukraina untuk Bantu Rusia, dengan Dalih Latihan Militer
Ia menambahkan, keunggulan lain dari howitzer M777 adalah rentang tembakannya yang lebih cepat, lebih sederhana untuk digunakan, serta mudah disembunyikan.
Letnan Wasp menyebut howitzer itu sulit dideteksi musuh karena posisinya yang rendah. Radar suara Rusia juga kesulitan menemukan artileri tersebut karena dipasangi moncong yang bisa meredakan kerasnya tembakan.
“Howitzer-howitzer ini terbukti sangat bagus. Alasannya adalah ini salah satu senjata terbaru NATO, itu meningkatkan semangat para serdadu kami,” kata Letnan Wasp kepada Associated Press.
“Itu juga mendemoralisasi musuh karena mereka telah melihat betapa sering dan presisi peluru (artileri) jatuh dan bagaimana konsekuensinya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wasp menyebut howitzer bantuan AS lebih mudah dimanuver. Sehingga, pasukan Ukraina bisa menyerang dari berbagai arah dengan lebih cepat.
“Kami bisa berganti posisi dari 12 hingga 20 kali dan bahkan lebih. Musuh tidak akan tahu bagaimana kami bisa berpindah posisi untuk menembak dengan begitu cepat di tempat-tempat yang sulit, lantas kami menembaki mereka,” kata Wasp.
Meskipun demikian, militer Ukraina mengakui bahwa bantuan senjata jarak jauh Barat masih kurang mencukupi secara kuantitas. Di Donbass, persenjataan Ukraina masih kalah jumlah dan daya dibanding Rusia.
Beberapa hari belakangan, Kiev pun menekankan kembali kebutuhan Ukraina akan persenjataan berat untuk menghalau invasi Rusia.
Di lain sisi, sekutu-sekutu NATO menjanjikan akan mengirim lebih banyak senjata jarak jauh ke Ukraina.
Salah satunya adalah Amerika Serikat (AS). Washington telah mengumumkan rencana pengiriman sistem peluncur roket laras banyak (MLRS) canggih ke Ukraina.
Baca Juga: Keluhan Tentara Ukraina di Garis Depan: Kami Butuh Senjata ‘Serius’ dan Tank!
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.