LONDON, KOMPAS.TV - Otoritas Kesehatan Inggris Raya melaporkan 104 kasus cacar monyet baru per Senin (13/6/2022). Temuan kasus baru ini membuat jumlah total kasus cacar monyet di Inggris mencapai 470 kasus.
Wabah cacar monyet belakangan ini memunculkan kekhawatiran karena terjadi di luar Afrika, tempat penyakit itu menjadi endemik. Kebanyakan kasus ditemukan pada pria gay atau biseksual.
Akan tetapi, kalangan ilmuwan memperingatkan, terlepas dari orientasi seksual, semua orang rentan terinfeksi cacar monyet jika kontak erat secara fisik dengan orang yang terinfeksi atau pakaian serta seprai tempat tidur mereka.
Associated Press melaporkan, berdasarkan data yang dihimpun otoritas Inggris Raya, 99% kasus cacar monyet sejauh ini ditemukan pada pria, kebanyakan berdomisili di London.
Per pekan lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa terdapat 1.285 kasus cacar monyet di 28 negara yang sebelumnya bukan tempat endemik cacar monyet.
Baca Juga: Warga AS Terinfeksi Cacar Monyet Kabur dari Rumah Sakit di Guadalajara Meksiko
Selain Inggris Raya, jumlah kasus cacar monyet terbesar dilaporkan di Spanyol, Jerman, dan Kanada. Sejauh ini, infeksi cacar monyet di luar Afrika dilaporkan tidak menimbulkan kematian.
WHO menyebut banyak kasus di luar Afrika menunjukkan “fitur-fitur atipikal” yang bisa membuatnya lebih sulit didiagnosis oleh dokter.
Di lain sisi, kendati kontak erat dapat menyebarkan cacar monyet, WHO belum mengetahui “apakah cairan seksual tubuh, termasuk cairan semen dan vaginal, terlibat dalam transmisi (cacar monyet).”
Pada Mei lalu, ahli WHO menyatakan bahwa penyebaran cacar monyet di Eropa dan Amerika kemungkinan berasal dari aktivitas seksual selama dua pesta rave besar terkini di Spanyol dan Belgia.
Cacar monyet sendiri merupakan penyakit endemik di kawasan Afrika Barat dan Tengah. Negara-negara Afrika sejauh ini telah melaporkan 1.500 kasus suspek cacar monyet dan 72 kematian yang berasal dari delapan negara.
Baca Juga: Cegah Cacar Monyet Masuk Indonesia, Begini Saran dari Profesor UGM
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.