SLOVYANSK, KOMPAS.TV - Wali Kota Sievierodonetsk Oleksandr Striuk melaporkan bahwa pasukan Rusia terus mendesak posisi Ukraina di kota itu. Ia menyebut pasukan Rusia meluncurkan “serangan gila” dan kini telah menguasai setengah wilayah Sievierodonetsk per Selasa (31/5/2022).
“Kota ini pada dasarnya dihancurkan tanpa ampun, blok demi blok,” kata Striuk kepada Associated Press.
Striuk melaporkan, Rusia terus menghujani posisi pasukan Ukraina dengan artileri. Pertempuran urban yang sengit antara pasukan Rusia dan separatis Republik Rakyat Luhansk (LPR) lawan Ukraina juga terus berlangsung.
Kota Sievierodonetsk adalah salah satu kota penting di Oblast (daerah setingkat provinsi) Luhansk yang dikuasai Ukraina sebelum perang meletus. Kota ini menjadi salah satu target utama Rusia dalam “tahap kedua” invasi yang berfokus ke kawasan Donbass.
Kelompok separatis Luhansk dan Donetsk telah memerangi pasukan Ukraina di kawasan Donbass selama delapan tahun terkini, merebut sebagian besar wilayah dua oblast itu sebelum invasi Rusia.
Baca Juga: Rusia dan Separatis LPR Targetkan Serang Dua Kota Ukraina Ini, Klaim 95 Persen Luhansk Sudah Direbut
Sebelumnya, pemimpin LPR Leonid Pasechnik menyebut pihaknya mengincar Sievierodonetsk dan kota lain yang berdekatan, Lysychansk sebagai target utama untuk “membebaskan” sepenuhnya Oblast Luhansk yang diklaim sebagai teritori separatis.
Apabila pasukan Ukraina di Sievierodonetsk sepenuhnya didepak, itu akan menjadi kemenangan penting lain bagi Rusia di Donbass setelah merebut Mariupol pada pertengahan Mei lalu.
Kemenangan di Sievierodonetsk pun penting bagi Rusia sebelum Ukraina memperkuat pertahanan lewat bantuan militer baru dari negara-negara Barat. Salah satu bantuan terbaru yang dijanjikan adalah sistem peluncur roket laras banyak (MLRS) dari Amerika Serikat (AS).
Striuk mengaku khawatir dengan nasib sekitar 13.000 warga sipil yang masih bertahan di Sievierodonetsk di tengah hujan artileri Rusia. Sebelum perang, kota itu menjadi tempat tinggal lebih dari 100.000 penduduk.
Menurut Striuk, lebih dari 1.500 warga Sievierodonetsk tewas karena berbagai sebab sejak invasi Rusia. Operasi evakuasi dari Sievierodonetsk sendiri selama ini terganggu gencarnya serangan artileri.
“Warga sipil mati akibat serangan langsung, luka yang membusuk, dan di bawah reruntuhan gedung-gedung yang hancur, banyak penduduk yang bersembunyi di rubanah dan shelter,” kata Striuk.
Lebih lanjut, Striuk menyebut akses listrik di kotanya telah terputus. Ia juga menyampaikan bahwa penduduk butuh air, makanan, dan obat-obatan.
“Ada stok makanan untuk beberapa hari mendatang, tetapi masalahnya adalah bagaiman mendistribusikan mereka,” kata Striuk.
Walaupun pasukan Ukraina masih bertahan di Donbass, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengakui bahwa situasi pertempuran di kawasan itu “sangat sulit.” Zelenskyy mengklaim Rusia tengah mengerahkan “kekuatan tempur maksimum” untuk merebut Donbass.
Baca Juga: Zelenskyy: Keperkasaan Militer Rusia Hanya Mitos, Ukraina akan Menang di Donbass
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.