SEOUL, KOMPAS.TV — Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik ke arah laut hari Rabu, (25/5/2022) kata militer Korea Selatan seperti dilansir Associated Press, Rabu (25/5/2022).
Penembakan rudal itu terjadi tiga hari setelah para pemimpin Korea Selatan dan Amerika Serikat sepakat mempertimbangkan latihan militer yang diperluas untuk mencegah ancaman nuklir Korea Utara selama kunjungan Presiden Joe Biden ke Seoul.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan, rudal itu ditembakkan ke arah perairan lepas pantai timur Korea Utara. Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Peluncuran itu merupakan tembakan peluru kendali putaran ke-17 Korea Utara tahun ini. Para ahli mengatakan pengujian Korea Utara bertujuan untuk memodernisasi persenjataan dan untuk memberikan tekanan pada saingannya di tengah diplomasi nuklir yang sudah lama tidak aktif.
Kecepatan Korea Utara yang tidak biasa dalam uji coba senjata tahun ini termasuk uji coba pertama rudal balistik antarbenua sejak 2017 pada bulan Maret.
Pejabat intelijen AS dan Korea Selatan menyatakan Korea Utara dapat segera melakukan uji coba nuklir pertamanya dalam hampir lima tahun.
Baca Juga: Covid-19 di Korea Utara Tunjukkan Tren Positif, Rezim Kim Jong-Un Klaim Wabah Virus Corona Melambat
Uji coba peluru kendali terbaru ini dilaksanakan ditengah lonjakan tinggi kasus demam terduga Covid-19 di Korea Utara.
Walau begitu, Korea Utara mengungkapkan Covid-19 di sana mulai menunjukkan tren menurun dan diklaim wabah virus corona itu mulai melambat.
Hal itu dengan menunjukkan penurunan kasus baru harian di negara Kim Jong-un itu, menjadi di bawah 200.000.
Kantor Berita Korea Utara (KCNA) dikutip dari CNN, mengungkapkan adanya penurunan kasus baru. Menurut pejabat setempat, Covid-19 diperkirakan telah menulari 2,5 juta orang di negara itu dan menyebabkan 67 kematian.
Namun, karena kurangnya laporan independent dari dalam Korea Utara, sangat sulir memverifikasi jumlah pastinya.
Selain itu ada skeptisme cukup panjang terkait laporan Covid-19.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.