KIEV, KOMPAS.TV - Nasib ratusan personel pasukan Ukraina yang masih terjebak di kompleks pabrik baja Azovstal, Mariupol dicemaskan oleh keluarga yang menunggu di rumah. Pihak keluarga takut waktunya sudah telat untuk mengeluarkan mereka hidup-hidup.
Saat ini, terdapat ratusan kombatan yang bertahan di Azovstal. Mereka menolak menyerah kepada Rusia dan berharap bantuan evakuasi.
Natalia Zarytska, istri salah satu kombatan, menyebut pasukan Rusia semakin mendesak pasukan Ukraina yang bertahan. Ia takut Rusia tak akan mengampuni mereka.
“Dia (suami Natalia) berkata kepada saya bahwa lingkaran (pertahanan) di sekitar Azovstal semakin tipis dan akan berakhir sebentar lagi,” kata Natalia kepada Sky News sebagaimana dikutip Associated Press, Minggu (15/5/2022).
Baca Juga: Pasukan Ukraina di Mariupol Tak Dapat Meloloskan Diri Dari Kepungan Rusia
Walaupun peluangnya tipis, Natalia berharap suami serta rekan-rekannya bisa diselamatkan.
“Di kepala, saya berpikir kesempatan sudah tak ada, tetapi dalam hati, saya merasa kami bisa menyelamatkan mereka,” lanjutnya.
Pasukan Rusia dilaporkan telah mencapai halaman pabrik baja Azovstal per awal Mei lalu. Pasukan Rusia telah terlibat pertempuran jarak dekat dengan para penjaga Azovstal.
Di lain sisi, Rusia dilaporkan membombardir kompleks seluas 11 kilometer persegi itu tanpa henti.
Moskow sendiri telah berulang kali mengultimatum pasukan di Azovstal untuk menyerah. Namun, pasukan pertahanan Ukraina yakin hanya akan berakhir buruk jika jatuh ke tangan Rusia.
Harapan bahwa para kombatan Azovstal bisa dipulangkan juga disampaikan oleh Svitlana Tarasenko. Putranya merupakan salah satu kombatan yang bertempur selama lebih dari 80 hari di Mariupol hingga terkepung di Azovstal.
“Saya harus menemuinya. Dia anak saya dan dia harus kembali. Dia tahu saya menunggunya,” kata Svitlana.
Pemerintahan Presiden Volodymyr Zelenskyy mengaku telah menjajal beragam cara diplomatis untuk membebaskan pasukan Ukraina di Azovstal.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk menyampaikan bahwa Kiev tengah merundingkan evakuasi 60 serdadu yang luka parah di Azovstal.
Di lain sisi, upaya evakuasi juga ditawarkan oleh pemerintahan Turki. Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin, menyampaikan bahwa Ankara mau mengevakuasi tentara Ukraina yang terluka di Azovstal menggunakan kapal.
Akan tetapi, Kalin menyebut belum ada jawaban jelas dari pihak Rusia atau Ukraina mengenai rencana tersebut.
Baca Juga: ‘Neraka Teburuk’ di Azovstal: Pasukan Pertahanan Ukraina Terpaksa Bertempur hingga Akhir Hayat
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.