MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah melancurkan perburuan terhadap pasukan khusus Inggris SAS yang dituduh melakukan perlawanan di Ukraina.
Komite Investigasi Kremlin (IC) pada Sabtu (23/4/2022), mengungkapkan tengah menginvestigasi aktivitas sabotase oleh pasukan SAS, khususnya di Lviv, Ukraina.
IC mengklaim setidaknya ada dua kelompok spesialis sabotase dan perang gerilya dari pasukan khusus Inggris itu yang dikirim ke wilayah Lviv.
Menurut sumber IC dikutip dari Daily Mail, mengklaim operasi SAS adalah ahli dalam sabotase dan aktivitas partisan.
Baca Juga: Jenderal Rusia: AS Siapkan Provokasi untuk Tuduh Moskow Bakal Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina
Selain itu juga ahli dalam merekrut dan melatih agen dalam bekerja di wilayah pertempuran.
Investigasi Rusia itu didasari informasi yang diduga diterima dari pasukan Ukraina yang telah ditangkap.
Seperti dilaporkan oleh RIA Novosti, SAS dianggap salah satu yang paling berkualifikasi di dunia dalam mengorganisir kudeta, demonstrasi massa, pembunuhan kontrak politik dan agen perekrutan.
Hal itu termasuk mereka yang berada di eselon tertinggi kekuasaan dan mempersiapkan serangan teroris.
“Ini bukanlah pasukan khusus biasa. Ini adalah para intelektual, dan setiap kelompoki memiliki ideologi, yang bisa Anda katakana seperti professor, dan sisanya adalah para ahli,” ujar sumber penegak hukum Rusia.
Sebuah laporan mengklaim bahwa SAS biasa bekerja di zona perang dengan menyamar sebagai pekerja medis.
“Dengan tingkat kemungkinan yang tinggi, para spesialis ini tiba untuk meningkatkan keterampilan dan efisiensi layanan khusus Ukraina, dalam mengoordinasikan kegiatan kelompok sabotase di wilayah Ukraina yang dikendalikan oleh pasukan Rusia,” ungkap sumber dari IC.
Baca Juga: Rusia Tuduh Ukraina dan Inggris Siapkan Video Palsu, Disebut Bakal Seperti Tuduhan di Bucha
IC saat ini dipimpin oleh investigator kriminal terkenal Rusia, Alexander Bastrykin, yang merupakan rekan satu kelas universitas Putin.
Pada awal bulan ini telah dilaporkan pasukan SAS melatih pasukan lokal di Kiev untuk pertama kalinya sejak serangan dilakukan Rusia ke Ukraina akhir Februari lalu.
Departemen Pertahanan Inggris pun buka suara terkait tuduhan tersebut.
“Kami tak berkomentar terkait cerita mengenai pasukan khusus, khususnya yang dibuat oleh Badan Pemberitaan Rusia, karena spekulasi yang tak akurat bisa membuat nyawa manusia dalam bahaya, oleh sebab itu kami tak mengonfirmasi atau membantah laporan tersebut,” tambahnya.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.