YERUSALEM, KOMPAS.TV - Militan Palestina menembakkan roket ke arah Israel selatan untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir, Senin (18/4/2022). Eskalasi ini terjadi setelah terjadi bentrokan di dekat Masjid Al Aqsha.
Beberapa jam sebelumnya, pemimpin kelompok militan Jihad Islam, yang memiliki persenjataan roket, telah mengeluarkan peringatan singkat dan samar. Mereka mengutuk pelanggaran Israel di Yerusalem. Namun, tidak ada kelompok Palestina yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.
Israel mengatakan telah mencegat roket tersebut, dan tidak ada laporan mengenai korban atau kerusakan yang terjadi. Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua proyektil yang ditembakkan dan biasanya meluncurkan serangan udara di belakang mereka. Serangan itu merupakan tembakan roket pertama sejak Malam Tahun Baru.
Baca Juga: Kecam Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa, Kedubes Palestina Minta Dukungan Indonesia
Pada Selasa pagi, jet tempur Israel juga melakukan serangkaian serangan udara di Jalur Gaza selatan. “Mereka menargetkan lokasi pembuatan senjata Hamas,” kata militer Israel seperti dikutip dari The Associated Press. Hingga kini tidak ada laporan orang yang luka akibat serangan ini.
Warga Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok selama akhir pekan lalu di dalam dan di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Tempat ini merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam dan tempat paling suci bagi orang Yahudi. Orang Yahudi menyebut tempat ini sebagai Temple Mount, karena di bukit tempat Masjid Al Aqsha berdiri, pernah berdiri kuil-kuil Yahudi di zaman kuno.
Protes dan bentrokan di sana pada tahun lalu, memicu perang Gaza selama 11 hari.
Polisi mengatakan mereka menanggapi aksi pelemparan batu Palestina dan mereka berkomitmen untuk memastikan bahwa orang-orang Yahudi, Kristen dan Muslim dapat merayakannya dengan aman di Tanah Suci. Warga Palestina melihat kehadiran polisi Israel di lokasi itu sebagai provokasi dan mengatakan mereka menggunakan kekuatan berlebihan.
Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan pada Senin, bahwa Israel telah menjadi target hasutan yang dipimpin Hamas.
Ketegangan di wilayah ini semakin meningkat karena terjadi hari-hari suci pada saat yang bersamaan. Saat ini umat Islam tengah menjalani bulan suci Ramadhan, umat Yahudi merayakan liburan Paskah Yahudi selama seminggu, sedangkan umat Kristen juga merayakan minggu suci menjelang Paskah. Puluhan ribu pengunjung telah berbondong-bondong datang ke Kota Tua Yerusalem, yang merupakan tempat suci utama untuk ketiga agama.
Baca Juga: Operasi Penangkapan Israel Picu Konfrontasi, Dua Warga Palestina Kritis
Yordania dan Mesir, yang berdamai dengan Israel beberapa dekade lalu, telah mengutuk tindakan Israel di Masjid Al Aqsha. Jordan yang bertugas sebagai penjaga tempat suci, telah memanggil kuasa usaha Israel pada hari Senin sebagai bentuk protes.
Raja Yordania Abdullah II membahas kekerasan ini dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi. Mereka menyetujui perlunya untuk penghentian semua tindakan ilegal dan provokatif Israel di Masjid Al Aqsha. Yordania berencana untuk mengadakan pertemuan dengan negara-negara Arab lainnya tentang masalah ini.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.