Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Tiga Bayi Prematur Ditinggal Orang Tuanya di Kota Mariupol yang Terkepung

Kompas.tv - 16 Maret 2022, 07:11 WIB
tiga-bayi-prematur-ditinggal-orang-tuanya-di-kota-mariupol-yang-terkepung
Tiga bayi prematur yang ditinggalkan orang tuanya di sebuah rumah sakit di kota Mariupol, Ukraina, yang telah dikepung oleh pemerintah Rusia, Selasa (15/3/2022). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

MARIUPOL, KOMPAS.TV - Tiga bayi prematur berbaring berdampingan dan terbungkus selimut. Mereka ditinggalkan oleh orang tua yang tidak bisa merawat mereka di sebuah rumah sakit di kota Mariupol, Ukraina. Tidak diketahui siapa orang tua dari ketiga bayi ini.

Seperti dikutip dari The Associated Press, di rumah sakit yang sama, tergeletak mayat-mayat yang terbunuh karena serangan pasukan Rusia. Mayat-mayat itu dibungkus selimut dan tergeletak di dekat dinding rumah sakit. 

Baca Juga: Selain Wartawan Senior, Seorang Jurnalis Perempuan dari Fox News Juga Tewas di Ukraina

Sedangkan di Ibu Kota Ukraina, Kiev, seorang petugas pemadam kebakaran menghibur seorang wanita yang diselamatkan dari sebuah gedung apartemen yang terkena peluru artileri Rusia. Sedangkan wanita lain yang selamat dari serangan itu berteriak ngeri.

Ini adalah gambar orang-orang tak berdosa yang tertangkap dalam pertempuran pada hari ke-20 serangan Rusia di Ukraina.

Baca Juga: Tiga Perdana Menteri Negara Uni Eropa Tiba di Kiev Ukraina, Ada Misi Apa

Pertempuran di Ukraina semakin meningkat dari hari ke hari dan membahayakan siapa pun yang berada disana, termasuk warga sipil dan jurnalis. Dua orang jurnalis Fox News tewas dalam serangan pada Senin lalu (14/3).

Sebelumnya pada hari Minggu (13/3), pembuat film dokumenter Brent Renaud, juga tewas ketika pasukan Rusia menembaki kendaraannya.

Kematian tiga jurnalis dalam waktu singkat ini menggarisbawahi bahaya yang dihadapi oleh jurnalis yang memberitakan perang di Ukraina, bahkan bagi jurnalis berpengalaman yang memiliki rekam jejak panjang di zona konflik sebelumnya. 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x